Pembayaran QRIS Tingkatkan Penjualan UMKM di Daerah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, mengungkapkan tingginya faedah ekonomi nan diperoleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah alias UMKM melalui pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Menurut dia, QRIS sukses meningkatkan penjualan UMKM di daerah.

"QRIS itu bisa mengangkat aktivitas bisnis," ujar Junanto dalam obrolan Casual Talk: Digital Payment Infinity pada Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI KKI) di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2024.

Junanto mencontohkan Mbak Samiem, seorang pedagang jamu di Lampung nan sukses meningkatkan penjualannya setelah menggunakan sistem pembayaran QRIS. Awalnya, Samiem sering kesulitan memberikan duit kembali ketika pembayaran dilakukan dengan duit tunai, terutama saat pembeli memberikan pecahan duit besar.

Tak jarang, kata dia, Samiem kudu berkeliling mencari kembalian. Kondisi itu pun dirasa membikin pembeli kerepotan lantaran kudu mengorbankan waktu untuk menunggu. Setelah beranjak ke sistem pembayaran QRIS, kata Junanto, pembeli jamu Samiem meningkat lantaran merasa dimudahkan dengan adanya pembayaran digital. "Lebih mudah pake QRIS, lantaran tinggal difoto gitu aja langsung bayar," ujar Junanto menirukan ucapan Samiem.

Junanto mengatakan pengalamannya ini menunjukkan bahwa QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga meningkatkan nominal pembelian. Menurut dia, strategi Bank Indonesia mendorong mengambil pembayaran digital di wilayah mencakup sinergi dan kerjasama dengan beragam pihak, termasuk perbankan dan pemerintah daerah.

Iklan

Dia mengatakan inisiatif seperti penggunaan QRIS dalam aktivitas kuliner dan pasar telah sukses menarik minat masyarakat untuk bertransaksi secara digital. "Jadi sinergi, kolaborasi, termasuk dengan Kementerian/Lembaga pemerintah kita ada," katanya.

Selain itu, literasi digital juga menjadi konsentrasi utama BI dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai faedah pembayaran non-tunai. Dengan edukasi nan tepat, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi pembayaran digital dengan bijak dan efektif. "Literasi ini krusial banget, lantaran (literasi finansial masyarakat) tetap rendah," katanya.

Pilihan editor: Kerepotan Menjelang Upacara 17 Agustus di IKN: Bawa Bus dari Solo, Batasi Undangan sampai Ruang Khusus Bendera Pusaka

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis