Pembina Pramuka SDN di Surabaya Jadi Tersangka Pencabulan 7 Siswi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang pembina pramuka sebuah SDN di Sukomanunggal, Surabaya, inisial ZA diduga telah melakukan pencabulan ke tujuh anak didiknya nan tetap di bawah umur. ZA telah berstatus tersangka.

Aksi bejat ZA dilakukan saat aktivitas perkemahan. Hal itu diungkap seorang Komite SDN di Sukomanunggal. Ia menyebut pembina pramuka berinisal ZA diduga melakukan pencabulan kepada sejumlah siswinya.

"Korban pencabulan waktu itu [cerita kejadiannya] Jumat (13/9), mereka menangis. Korbannya [pencabulan] lebih dari satu, dari kelas 5 dan 6," kata seorang Komite SDN nan enggan disebut identitasnya, Rabu (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan kasus pencabulan ini telah diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.

"Karena di bawah umur jadi nan nangani Unit PPA, jadi jumlahnya [korban] mungkin bisa tambah. Aku jika lebih jauh enggak bisa [berkomentar], lantaran nan menangani polres," jelasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan, pihaknya telah menangkap dan menetapkan ZA sebagai tersangka.

"Terkait dengan kasus pencabulan, jadi kita sudah melakukan penangkapan dan penetapan tersangka," kata Aris, ketika ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (18/9).

"Kemudian sejak hari Minggu, inisial ZA sudah kita lakukan penahanan di rutan Polrestabes Surabaya," tambahnya.

Saat diinterogasi, kata dia, tersangka nan merupakan seorang pembina pramuka tersebut mengaku telah mencabuli tujuh siswinya.

"Jadi dia (ZA) melakukan pencabulan terhadap anak-anak. Korbannya saat ini sementara tujuh korban. [Pelaku] sudah kita tindak tegas," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Aris, pihaknya tetap melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui modus nan digunakan tersangka saat beraksi.

"Pencabulan terhadap korban terutama anak kudu kita fokuskan ini. Kita lagi dalami, penyelidikan, pemeriksaan terhadap pelaku," ujarnya.

(frd/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional