Pemerintah Buka Impor Sapi Brasil, Apakah Aman dari Penyakit Mulut dan Kuku?

Sedang Trending 11 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka izin impor sapi hidup dari Brasil melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2016. Keran impor sapi hidup dari Brasil sebelumnya tertutup lantaran negara tersebut tetap masuk daftar ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) nan ditetapkan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).

“Peraturan Pemerintah (PP) sudah memungkinkan untuk mendatangkan sapi dari Brasil, lantaran negara ini mempunyai populasi sapi nan sangat besar, sekitar 200 ribu ekor. Sapi di Brasil juga mempunyai sifat tropis nan lebih cocok dengan suasana Indonesia,” ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 9 Januari 2025.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Sudaryono mengklaim, sapi dari Brasil bebas dari PMK, lantaran negara itu telah menjadi area bebas penyakit menular tersebut. Brasil, kata dia, adalah negara nan siap mengekspor sapi sehat tanpa kekhawatiran terhadap penyebaran PMK.

Impor sapi hidup ini bermaksud untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, termasuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Program ini memerlukan bahan baku dalam skala besar, nan salah satunya bakal dipenuhi melalui peningkatan produksi peternakan sapi.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pedaging. Dalam lima tahun, sasaran total indukan sapi impor mencapai sekitar 2 juta ekor, dengan 1 juta ekor di antaranya sapi perah.

Impor itu tak dilaksanakan langsung oleh pemerintah. Sudaryono mengatakan, pemerintah meminta para pengusaha ternak sapi di Indonesia nan mendatangkan sapi indukan dari luar negeri.

Sudaryono mengungkap, indukan-indukan sapi ini bakal disalurkan ke kelompok-kelompok peternak sapi perah di seluruh Indonesia, baik skala mini maupun besar. Penyaluran itu bakal dilakukan melalui pola kemitraan.

Namun, rencana pemerintah mengimpor sapi dari Brasil tetap menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak ihwal akibat penyebaran wabah. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Nanang Purus Subendro mengatakan pemerintah wajib melaksanakan vaksinasi secara menyeluruh untuk meminimalkan akibat PMK dari sapi impor asal Brasil.

Ia menekankan pemerintah kudu bisa mencegah munculnya pandemi PMK akibat impor sapi dari Brasil nan dapat merugikan peternak lokal. Apalagi peternak tetap mencoba pulih dari penyebaran PMK sebelumnya. "Wilayah edarnya perlu dibatasi hanya di kota besar sehingga tidak merembet ke wilayah peternak," tuturnya kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2024.

Indonesia sebelumnya dinyatakan bebas pandemi PMK pada 1990 oleh WOAH. Namun pandemi PMK muncul lagi sejak April 2022. Status itu didapat setelah pemerintah menggelontorkan biaya US$ 1,66 miliar untuk memberantas PMK pada 1983-1988. Pemerintah menduga virus PMK berasal dari impor hewan selundupan, tapi ada juga dugaan virus ini muncul selepas pelonggaran patokan impor.

Pada Agustus 2024, Kementerian Pertanian Brasil meminta WOAH menetapkan status Brasil sebagai negara bebas PMK. Namun permintaan tersebut diperkirakan baru disetujui pada Mei 2025.

Riani Sanusi Putri berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis