TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyebut melanjutkan pembangunan IKN dengan menyesuaikan timeline dan memperhatikan anggaran menjadi langkah tepat bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Esther berujar, pemerintah bisa tetap melanjutkan proyek agar IKN tidak jadi mangkrak tanpa membebani anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN).
“Pemimpin ke depan, Pak Prabowo, memang kudu bijak. Jangan terlalu memaksa,” ujar Esther ketika dihubungi Tempo, Jumat, 25 Oktober 2024.
Lagipula, pembangunan IKN merupakan pembangunan jangka panjang. Proyek ini tidak bisa selesai hanya dalam lima tahun alias satu periode pemerintahan. “Butuh berpuluh tahun untuk menjadi sebuah ibu kota baru,” kata Esther.
Esther menuturkan, pemerintah tetap bisa melanjutkan dan memindahkan ibu kota ke IKN secara bertahap. Hal ini mengingat kebutuhan pembiayaannya nan besar. Di tengah investasi nan tetap seret, dia mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa memaksakan diri menggunakan APBN.
Terlebih, angggaran nan kudu disiapkan untuk IKN bukan hanya anggaran untuk pembangunan Menurut Esther, pemerintah perlu mengalokasikan biaya untuk perawatan gedung-gedung nan pembangunannya sudah selesai. Hal ini agar infrastruktur nan sudah dibangun tidak rusak kendati perpindahan belum dilakukan.
“Rumah kosong saja jika tidak ditempati dan dirawat bisa rusak, apalagi gedung-gedung,” kata Esther.
Selanjutnya: Lebih lanjut, ihwal kebutuhan prasarana seiring bertambahnya....
- 1
- 2
- Selanjutnya