Penerapan KRIS Berpotensi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Kelas 3, Anggota Komisi IX DPR: Bakal Timbul Kegaduhan
Minggu, 9 Juni 2024 18:08 WIB
Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di instansi bagian Proklamasi, Jakarta.
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan dinilai berpotensi menaikan iuran BPJS Kesehatan. Hal ini diungkap personil Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat atay DPR Irma Suryani Chaniago.
“Potensi naiknya iuran kelas 3 besar, sementara potensi turunnya kelas 1 dan 2 juga besar,” kata dia kepada Tempo, Ahad, 9 Juni 2024.
Irma menilai jika KRIS dipaksakan bakal timbul kegaduhan di masyarakat lantaran iuran pasti bakal naik, terutama untuk kelas 3. Saat penolakan terjadi, anggaran pendapatan BPJS Kesehatan bisa jadi turun drastis dan bisa menjadi beban subsidi baru.
Ia juga menyoroti kesulitan nan bakal diterima pekerja dengan penerapan KRIS. Saat ini saja pekerja sudah dibebani iuran BPJS Kesehatan 1 persen, lampau 2 persen BPJS Tenaga Kerja ditambah lagi dengan 3 persen Tapera alias Tabungan Perumahan Rakyat nanti. “Mau hidup dari mana mereka jika iuran BPJS Kesehatan untuk golongan kelas 3 naik,” ujarnya.
Menurut Irma, sistem kelas nan ada sekarang sebetulnya sudah memenuhi asas gotong royong nan diamanatkan oleh konstitusi, tinggal memperbaiki kualitas jasa saja. Jika mau menaikan iuran semestinya diterapkan pada kelas 1 nan kebanyakan berasal dari kalangan bisa secara finansial. “Atau dengan menerapkan skema misalnya penyakit ringan dibayar berdikari dan penyakit berat barulah menggunakan BPJS,” ujarnya.
1
2
Selanjutnya
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
PUPR Ungkap Alasan Pemberi Kerja Tanggung 0,5 Persen Iuran Tapera: Untuk Bangun Loyalitas
43 menit lalu
PUPR Ungkap Alasan Pemberi Kerja Tanggung 0,5 Persen Iuran Tapera: Untuk Bangun Loyalitas
Kementerian PUPR menyebut pemberi kerja diwajibkan tanggung 0,5 persen iuran pekerja untuk Tapera. Disebut untuk membangun loyalitas.
Politikus Nasdem Ini Sebut KRIS BPJS Belum Siap Diterapkan: Dilihat dari Infrastruktur, SDM, Alat Kesehatan..
1 jam lalu
Politikus Nasdem Ini Sebut KRIS BPJS Belum Siap Diterapkan: Dilihat dari Infrastruktur, SDM, Alat Kesehatan..
Menurut politikus Nasdem ini, kajian akademis KRIS belum pernah dikonsultasikan dengan komisi nan membidangi Kesehatan dan Ketenagakerjaan tersebut.
PUPR Sebut Manfaat Tapera bagi Pekerja nan Punya Rumah: Untuk Renovasi
3 jam lalu
PUPR Sebut Manfaat Tapera bagi Pekerja nan Punya Rumah: Untuk Renovasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebut faedah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk pembaharuan rumah.
Politikus Golkar Sebut Partainya Kuasai 18 Persen Kursi DPR RI
3 jam lalu
Politikus Golkar Sebut Partainya Kuasai 18 Persen Kursi DPR RI
Tidak hanya 18 persen bangku di DPR RI, lanjutnya, Golkar juga memimpin perolehan bangku di tingkat DPRD Provinsi.
Inilah 4 Jenis Kecelakaan Lalu Lintas nan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
4 jam lalu
Inilah 4 Jenis Kecelakaan Lalu Lintas nan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan di Indonesia mempunyai beberapa pengecualian dalam jasa nan ditanggungnya, termasuk untuk kasus kecelakaan lampau lintas.
Terkini: Ada Menantu Anwar Usman Duduki Jabatan Direktur di Anak Usaha Pertamina, HKBP Tegaskan Tak Ikut-ikutan soal WIUPK Tambang
11 jam lalu
Terkini: Ada Menantu Anwar Usman Duduki Jabatan Direktur di Anak Usaha Pertamina, HKBP Tegaskan Tak Ikut-ikutan soal WIUPK Tambang
Terkini: Ada Menantu Anwar Usman Duduki Jabatan Direktur di Anak Usaha Pertamina, HKBP Tegaskan Tak Ikut-ikutan soal WIUPK Tambang
Dapat Banyak Kritik, BP Tapera Berusaha Dapatkan Kepercayaan Masyarakat
18 jam lalu
Dapat Banyak Kritik, BP Tapera Berusaha Dapatkan Kepercayaan Masyarakat
Komisioner BP Taperamenyebut saat ini pihaknya berupaya membangun kredibilitas agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
30 Persen Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Anggota DPR Minta Ada Pemutihan
1 hari lalu
30 Persen Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Anggota DPR Minta Ada Pemutihan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan setidaknya 28 juta peserta BPJS Kesehatan menunggak iuran
Iuran tapera Baru Mulai 2027, Anggota Dewan: Hanya Meninabobokan Rakyat
1 hari lalu
Iuran tapera Baru Mulai 2027, Anggota Dewan: Hanya Meninabobokan Rakyat
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto, mempertanyakan kesungguhan pemerintah dalam menanggapi dorongan masyarakat mengenai Tapera
Pengamat Properti: Tapera Tak Bisa Atasi Backlog Kepemilikan Rumah
1 hari lalu
Pengamat Properti: Tapera Tak Bisa Atasi Backlog Kepemilikan Rumah
Moeldoko mengatakan bahwa skema Tapera datang untuk merespons persoalan backlog kepemilikan rumah nan sekarang melanda jutaan masyarakat Indonesia.