Penerimaan Cukai Melemah 3,9 Persen, Buntut Relaksasi Penundaan Pelunasan dan Downtrading Rokok

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta -Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat penerimaan sektor cukai pada Juni 2024 melemah 3,9 persen secara tahunan (yoy). Penurunan ini disebabkan adanya relaksasi penundaan pelunasan cukai dan downtrading alias peralihan konsumsi produk hasil tembakau ke golongan nan lebih rendah.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menjelaskan, ketentuan relaksasi membikin penundaan pelunasan cukai hasil tembakau pada Mei-Juni 2024 tercatat di nomor Rp 26,9 triliun. Sedangkan adanya downtrading hasil tembakau ke golongan rokok nan lebih murah berakibat pada penurunan penerimaan cukai hasil tembakau.

Dari hasil tembakau golongan I, terjadi penurunan sekitar Rp 4,5 triliun. Dari golongan II, terjadi penurunan sekitar Rp 0,3 triliun. Sementara golongan III bertambah Rp 0,1 triliun. Meskipun begitu, penerimaan penerimaan sektor cukai tetap mendominasi penerimaan Bea Cukai dengan total sebesar Rp 101,8 triliun alias 41,4 persen dari target. “Perbaikan penerimaan, fasilitasi dan pengawasan DJBC tidak lepas dari kontribusi seluruh lapisan masyarakat,” kata Encep dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Agustus 2024.

Dalam keahlian fasilitasi, kontribusi area berikat dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) bisa memberikan akibat ekonomi melalui ekspor sebesar US$ 45,8 miliar dan investasi US$ 1.762,2 juta. Kinerja pengawasan juga menunjukkan peningkatan jumlah penindakan nan mencapai 17.382 kasus. Penindakan terutama ini menyasar komoditas berupa hasil tembakau, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan prekusor, tekstil, dan besi baja.

Iklan

Secara keseluruhan, penerimaan bea cukai pada Juni 2024 menurun 0,9 persen secara tahunan, tapi meningkat dibandingkan Mei lalu. Capaian ini dipengaruhi penerimaan dari dua sektor, masing-masing bea masuk nan tercatat positif di nomor Rp 24,3 triliun alias 42,3 persen dari sasaran (naik 0,3 persen secara tahunan) dan bea keluar di nomor Rp 8,1 triliun alias 46,3 persen dari sasaran (naik 52,6 persen secara tahunan).

Bulan sebelumnya, penerimaan kepabeanan dan hingga akhir Mei sebesar Rp 109,1 triliun dari sasaran Rp 321 triliun. Penerimaan pada Mei terbagi menjadi bea masuk Rp 20,3 trilyun, bea keluar Rp 7,7 triliun, dan penerimaan terbanyak pada cukai sebesar Rp 81,1 triliun. Penerimaan cukai mengalami penurunan 12,6 persen secara tahunan akibat turunnya cukai hasil tembakau.

Pilihan editor: Ketua MUI Sebut Kebijakan Makan Gratis Program Tuhan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis