Pengamat Nilai Kinerja BUMN Masih Kurang Ketimbang Temasek Holdings Singapura

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Datanesia Institute, Herry Gunawan, menganggap Temasek Holdings Singapura dan Khazanah Malaysia, lebih baik dari BUMN di Indonesia. Ia mengatakan, kedua perusahaan nan dimiliki Singapura dan Malaysia itu bermaksud jelas menopang program pemerintah.

"Mereka (Singapura dan Malaysia) orientasinya jelas mencari profit, kemudian mereka ekspansi ke luar negeri itu dalam rangka menopang pemerintah, program pemerintah," ujar Herry Gunawan ketika dihubungi pada Ahad, 13 Oktober 2024.

Herry memberikan contoh, tindakan dalam memperluas aktivitas ekonomi negara di luar negeri. Gunawan mengatakan, seperti membuka bagian bank baru nan berada di luar jangkauan negara, untuk mempermudah dalam melakukan transaksi angsuran hingga transaksi biaya pihak ketiga.

"Jadi bukan hanya kita ngomong pengen besar, kemudian nan kita hitung hanya lihat asetnya kita lebih besar dibandingkan Temasek sama Khazanah," tutur dia.

Menurut Gunawan, komparasi kepemilikan aset dapat dilihat dari dua perihal ialah liabilitas dan ekuitas. Ia mengatakan, adanya aset nan dimiliki tidak perlu dibandingkan jika suatu negara hanya menambah utang.

"Aset itukan isinya ada dua liabilitas dan ekuitas, semakin banyak utang juga asetnya bakal semakin membesar dengan sendirinya kan," ucap Gunawan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, perbedaan dari liabilitas dan ekuitas dalam perihal kepemilikan aset. Menurut Gunawan, kedua perihal tersebut sama-sama berisi utang, semakin besar utang nan dimiliki maka aset nan dimiliki juga bakal bertambah.

Iklan

"Aset itu dua, liabilitas plus ekuitas, ekuitas itu modal pemegang saham, liabilitas itu kewajiban, di dalamnya adalah utang, jika asetnya mau besar gampang, tambahin aja utangnya," ujarnya.

Meskipun demikian, wacana mengenai perombakan BUMN seperti Temasek Holdings Singapura sempat dibandingkan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. Ia membandingkan total aset perusahaan pelat merah di Indonesia lebih besar daripada BUMN Singapura Temasek Holdings.

"Tadi pagi saya presentasi bahwa saat ini Kementerian BUMN itu mempunyai aset US$ 652 miliar," kata Tiko, sapaan akrabnya, saat ditemui di sela-sela aktivitas The 4th Indonesia Human Capital Summit 2023 di area Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 6 November 2023. 

Menurut dia, jumlah tersebut setara dengan Rp 10.101 triliun dengan dugaan nilai tukar alias kurs Rp 15.492,4 per dolar Amerika Serikat. "Jadi kita ini udah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko.

Namun, dia tak menjelaskan lebih jauh mengenai besaran aset Temasek tersebut. Tiko melanjutkan, keuntungan alias untung badan upaya milik negara pada tahun lampau mencapai US$ 20,6 miliar alias sekitar Rp 319,31 triliun.

Pilihan editor: Jokowi Beri Kado untuk Para Pensiunan Menteri: Asuransi Kesehatan sampai Seumur Hidup

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis