TKDN adalah singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri. Ini merupakan standar nan digunakan untuk menentukan persentase penggunaan produk lokal dalam suatu peralatan alias jasa.
TKDN memegang peran krusial dalam rantai pasok alias supply chain di dalam negeri. Oleh lantaran itu, keberadaan TKDN sangat berpengaruh terhadap proses pengadaan peralatan nan dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemahaman tentang TKDN ini diperlukan oleh beragam pihak, terutama pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat umum.
Hal ini bermaksud untuk memastikan penggunaan produk lokal secara maksimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Lantas, seperti apa kebijakan dan faedah dari TKDN tersebut? Rangkuman info selengkapnya mengenai TKDN adalah sebagai berikut.
Pengertian TKDN
Melansir dari laman puk.bbkkp.kemenperin.go.id, Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN adalah besaran nilai alias persentase bahan lokal nan terkandung dalam suatu produk.
Kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan industri lokal.
Salah satu tujuan utama program TKDN adalah memberdayakan industri dalam negeri agar lebih kuat dan kompetitif. Pemerintah telah menetapkan pemisah minimal TKDN nan kudu dipenuhi oleh suatu produk.
Saat ini, pemisah minimal TKDN nan ditetapkan adalah 25%, dengan syarat BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) minimal 40%.
Penerapan TKDN dalam proses pengadaan peralatan dan jasa untuk pemberdayaan industri domestik merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendorong P3DN (Penggunaan Produk Dalam Negeri).
Proses verifikasi TKDN pun dilakukan oleh lembaga independen nan ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian, seperti PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo.
Regulasi mengenai TKDN ini diatur dalam beragam peraturan utama. Di antaranya Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 mengatur tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2018 membahas Pemberdayaan Industri, dan Permen Perindustrian No. 16 Tahun 2011 mengatur Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan TKDN.
Rumus Perhitungan TKDN
Berdasarkan Permenperin No. 25/2016 tentang langkah kalkulasi TKDN, TKDN dihitung dengan membandingkan nilai peralatan jadi setelah dikurangi nilai komponen luar negeri terhadap nilai peralatan jadi itu sendiri. Adapun rumus TKDN adalah sebagai berikut:
TKDN = (Harga Barang Jadi - Harga Komponen Luar Negeri) / Harga Barang Jadi × 100
Harga peralatan jadi bisa diperoleh dari penjual alias pemasok, alias dihitung dari biaya produksi nan meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Sedangkan nilai komponen luar negeri bisa diperoleh dari pemasok alias dihitung berasas persentase impor dan nilai komponen internasional.
Selain itu, TKDN juga dapat dihitung untuk campuran peralatan dan jasa, dengan kalkulasi persentase campuran nan diberikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Manfaat TKDN
Penerapan TKDN di Indonesia memberikan sejumlah faedah bagi pemerintah maupun masyarakat. Mengutip dari Sucofindo, beberapa faedah TKDN adalah sebagai berikut:
1. Membuka Peluang Kerja Baru
Salah satu faedah utama penerapan TKDN di Indonesia adalah terciptanya kesempatan kerja baru. Pemerintah berambisi kebijakan ini dapat membantu mengurangi nomor pengangguran dan tingkat kemiskinan.
TKDN memprioritaskan pemanfaatan peralatan dan jasa dari dalam negeri, sehingga kebutuhan bakal tenaga kerja lokal meningkat. Dengan konsentrasi pada penggunaan produk lokal, kesempatan kerja di beragam sektor pun bertambah.
2. Mengurangi Pengeluaran Devisa Negara
TKDN mempunyai peran krusial dalam mengurangi pengeluaran devisa negara dengan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Jika masyarakat terus menggunakan produk impor secara berlebihan, persediaan devisa negara bakal terkuras.
Melalui penerapan TKDN, shopping pemerintah bakal lebih terarah pada produk lokal. Kebijakan ini membantu negara menghemat devisa dan mendorong pengembangan sektor domestik.
3. Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh)
Optimalisasi TKDN bakal berakibat pada meningkatnya penerimaan Pajak Penghasilan (PPh). Dengan berkembangnya produksi peralatan dalam negeri, sektor-sektor strategis dapat berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara.
Semakin banyak produk lokal nan dihasilkan, semakin besar pula potensi pajak nan dapat dihimpun. Hal ini memberikan akibat positif terhadap perekonomian nasional.
4. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal
TKDN memberikan dorongan signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional. Jika kebijakan ini diterapkan secara optimal, beragam aspek ekonomi dan sosial dalam negeri dapat mengalami perbaikan.
Misalnya, pertumbuhan ekonomi domestik bakal meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat. Kebijakan ini juga menjadi landasan untuk memperkuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
5. Menumbuhkan Kebanggaan terhadap Produk Lokal
Manfaat lain dari TKDN adalah turut mendorong masyarakat untuk lebih bangga dan percaya pada kualitas produk dalam negeri. Program inspeksi dan konsultasi TKDN membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil karya lokal.
Selain itu, kebijakan ini menciptakan persaingan nan sehat antara produk lokal dan produk impor. TKDN menjadi tolok ukur untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional.