Pergantian Menteri Dinilai Tidak Pengaruhi Rencana Investasi di IKN

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bakal menggantikan posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral santer terdengar. Walau begitu Kementerian Investasi mengkonfirmasi perubahan posisi menteri tak berpengaruh terhadap beragam rencana investasi bakal masuk di Indonesia.

Wakil Menteri Investasi alias Wakil Kepala BKPM, Yuliot Tanjung, mengatakan pedoman layanan, kemudahan investasi, dan insentif investasi ada pada undang-undang, peraturan pemerintah dan dilayani melalui sistem Online Single Submission (OSS). "Maka dengan pergantian ketua lembaga semestinya tidak ada pengaruh," kata Yuliot melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 31 Juli 2024.

Dia mengatakan, justru dengan ada pemerintahan nan berkepanjangan bakal mengakselerasi percepatan investasi di Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara. Penjelasan Yuliot ini merujuk pada penjelasan dia sebelumnya bahwa sekitar 400 penanammodal meletakkan minat investasi di IKN. Bahkan, kata Yuliot, surat minat dari beragam penanammodal sudah diterima Kementerian nan dipimpin Bahlil itu.

Dia mengatakan, penanammodal luar negeri nan telah menyampaikan surat pernyataan minat (letter of intent/LOI) berinvestasi di IKN terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Spanyol, Canada, Finlandia, Korea, Singapura, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Thailand.

"Minat investasi nan disampaikan di bagian akomodasi pendidikan, akomodasi kesehatan, perumahan, pusat perbelanjaan, perkantoran, penyediaan daya baru terbarukan, waste management, dan transportasi/konektivitas," tutur Yuliot.

Sementara Yuliot mengatakan belum tahu kapan proses pergantian alias pelantikan Menteri Bahlil sebagai Menteri ESDM itu berlangsung. Dia berdasar di kementerian pun belum menerima berita otak-atik menteri tersebut. "Kami di Kemeninves belum terima info. Dan jika memang ada perubahan menteri) menjadi kewenangan prerogatif Presiden," ucap dia.

Iklan

Kabar Bahlil, politikus Partai Golkar, itu bakal menggeser Arifin Tasrif semakin kencang. Wacana perubahan komposisi dalam Kabinet Indonesia Maju mencuat menjelang akhir masa kedudukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Arifin tak menjelaskan gamblang tentang kursinya bakal diduduki Bahlil.

"Kalau betul (diganti), memang kenapa?" ujar Arifin sembari berbual ketika diminta menjelaskan rumor dia diganti, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Selasa, 30 Juli 2024.

Pilihan Editor: Edisi Khusus 10 Tahun Jokowi: Pekerja Celaka lantaran UU Cipta Kerja

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis