Peringati Peristiwa Kudatuli, Massa PDIP Longmars ke Komnas HAM

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 26 Jul 2024 14:42 WIB

Massa PDIP melakukan longmars ke instansi Komnas HAM dalam rangka memperingati peristiwa Kudatuli. Peringatan Kudatuli di instansi DPP PDIP. (CNN Indonesia/Lina Itafiana)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan orang melakukan longmars dari instansi DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat menuju ke instansi Komnas HAM dalam rangka memperingati peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 alias nan dikenal dengan "Kudatuli", Jumat (26/7).

Mereka terlihat mengenakan kaos hitam dan membawa atribut bendera Merah Putih. Mereka melangkah dengan menggenggam payung hitam bertuliskan 'Kudatuli'.

Massa tindakan juga membawa spanduk bertuliskan 'Kudatuli adalah sejarah nan kudu diungkap. Kami menuntut keadilan dan kebenaran'. Sementara lagu Indonesia Raya bergema dari mobil komando.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"27 Juli kami tidak lupa," seru massa aksi.

Di sisi lain, spanduk dengan beragam ukuran dari mini hingga besar tampak menghiasi instansi DPP PDIP, salah satunya bertuliskan 'kami tidak lupa Kudatuli'.

Spanduk berukuran raksasa dengan latar belakang warna hitam itu terpasang di sisi kanan dan kiri muka instansi DPP PDIP, mengapit lambang Kepala Banteng.

Tak hanya itu, spanduk bertuliskan seruan agar para penguasa tak mengganggu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun terlihat membentang di gerbang depan.

"Megawati Soekarnoputri simbol reformasi Indonesia," demikian tulisan di salah satu banner.

Sementara arus lampau lintas di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat terpantau ramai lancar.

Peristiwa "Kudatuli" 27 Juli 1996 ditandai dengan penyerbuan instansi DPP PDI di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta. Peristiwa ini buntut dari dualisme nan terjadi di tubuh partai.

Saat itu, instansi DPP PDI nan dikendalikan oleh pendukung Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum berasas hasil Kongres Surabaya 1993, diserbu oleh golongan pendukung Soerjadi, Ketua Umum berasas hasil Kongres Medan 1996. Soerjadi saat itu digunakan pemerintah Orde Baru untuk mendongkel Megawati.

Berdasarkan catatan awal Amnesty International sebanyak 206 hingga 241 orang ditangkap abdi negara keamanan setelah peristiwa Kudatuli. Lalu sedikitnya 90 orang luka-luka dan antara lima dan tujuh orang dilaporkan meninggal.

(lna/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional