Pernah Dijuluki 'Manajer Rp 1 Miliar', Inilah Kilas Balik Perjalanan Karier Mendiang Tanri Abeng

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabinet Presiden Soeharto dan Bacharuddin Jusuf alias B.J. Habibie, Tanri Abeng, wafat pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2024, pukul 02.30.

Profil Tanri Abeng

Tanri Abeng, nan lahir di Selayar, Sulawesi Selatan, pada 7 Maret 1942, adalah seorang pengusaha Indonesia dan mantan Menteri Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.

Perjalananya menuju puncak pekerjaan tidak mudah. Tanri apalagi sudah menjadi yatim piatu saat usianya genap 10 tahun sehingga dia tinggal berbareng kerabatnya di Makassar. Setelah menamatkan pendidikan SLA di Makassar, dia berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti program American Field Service (AFS) Exchange Program.

Setelah pulang ke Makassar, dia melanjutkan pendidikan di Universitas Hassanudin, kemudian memutuskan untuk kembali melanjutkan studi ke Amerika Serikat di Graduate School of Business Administration, Universitas New York, dan mendapatkan gelar MBA.

Ia juga sempat mengikuti program management training Union carbide Amerika Serikat sebelum akhirnya ditempatkan di Jakarta sebagai manajer finansial di perusahaan tersebut, dan memperkuat hingga sekitar 10 tahun.

Karier Tanri Abeng semakin bercahaya sampai akhirnya dia menjadi Direktur PT Union Carbide Indonesia. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan lain nan menyematkan namanya sebagai seorang direktur, di antaranya Agrocarb Indonesia, Karmi Arafura Fisheries (1971-1976), Asia Pacific Brewery Singapura, Bata Indonesia, Ketua B.A.T Indonesia dan Ketua Mitratel Indonesia. Kemudian, pada 1977-1979, dia merangkap sebagai manajer pemasaran Union Carbide Singapura.

Tanri Abeng juga sempat menjadi Komisaris di beberapa BUMN, seperti PT Telkom Indonesia, PT Pertamina dan Bursa Efek serta ditunjuk untuk menjadi Presiden Direktur di beberapa deret perusahaan besar. Antara lain di Bakrie & Brothers dan PT Multi Bintang Indonesia (perusahaan bir asal Belanda). 

Iklan

Pada akhir 1996, Tanri Abeng dijuluki sebagai Manajer Rp 1 Miliar lantaran mendapat penghasilan sebesar itu ketika memimpin perusahaan milik Aburizal Bakrie.

Selanjutnya, Tanri mendirikan lembaga pendidikan nan diberi nama sesuai dengan nama panjangnya, ialah Universitas Tanri Ageng nan berlokasi di Ulujami, Pesanggahan, Jakarta Selatan. Anggaran untuk mendirikan kampus ini diperolehnya dari hasil penjualan Hotel Aryaduta miliknya dari hasil mitra dengan James Riady (pemilik Lippo Group) pada 1995 di Makassar.

Sementara itu, kiprahnya di pemerintahan terwujud dalam beberapa organisasi pemerintah maupun nonpemerintah, seperti Dewan Pendidikan Nasional mulai 1993 dengan periode kedudukan selama lima tahun, Dewan Riset Nasional (1990-1998), Badan Promosi Pariwisata (1990-1996), dan Yayasan Perlindungan Lingkungan.  

Sepak terjangnya di bumi politik sudah dimulai sejak 1991 ketika dia mewakili Golkar sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hingga 1998, dia didapuk menjadi Menteri Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII oleh Presiden Soeharto. Jabatan tersebut bersambung hingga Kabinet Reformasi Pembangunan pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie.

RISMA DAMAYANTI | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Dukacita JK atas Kepulangan Tanri Abeng: Kita Kehilangan Tokoh nan Punya Kelebihan di Bidang Manajerial

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis