Jakarta, CNN Indonesia --
Perumdam Tirta Pandalungan Jember terus menancapkan komitmennya untuk peningkatan pelayanan dan efisiensi dengan sederet program strategis di bawah tiga dewan baru. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program Learning Class Club (LCC), sebuah inisiatif training nan dirancang unik untuk memperdalam keahlian dan pengetahuan pegawai.
Program ini diluncurkan sebagai respons dari manajemen baru nan dipimpin oleh Direktur Utama Miftahur Ridho, berbareng Direktur Umum Yudho R. Utomo, dan Direktur Teknik Bagus Andi Puspito, nan sejak 2022 telah berkomitmen mengembangkan beragam aspek perusahaan melalui program '100 Dino Pertama'.
Miftahur menjelaskan bahwa dalam program 100 Dino Pertama, mereka sepakat untuk mengubah budaya kerja dengan melibatkan seluruh komponen internal, termasuk manajer dan beberapa perwakilan karyawan, guna merumuskan core value nan disebut ADAB, singkatan dari Amanah, Dedikasi, Akuntabel, dan Bijak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Core value ini bakal menjadi landasan utama bagi setiap pekerjaan nan dilakukan. Selain itu, perusahaan juga memberikan motivasi dan training kepada karyawan, termasuk aktivitas briefing dan angan pagi, nan menjadi kesempatan bagi tenaga kerja untuk mengasah keahlian public speaking melalui penyampaian cerita inspiratif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10).
Ia melanjutkan, program LCC menjadi bagian dari langkah strategis perusahaan untuk menciptakan tenaga kerja nan lebih kompeten, produktif, dan adaptif terhadap tantangan operasional sehari-hari. Program ini menawarkan sepuluh kategori training nan telah dipilih secara unik untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pegawai, antara lain:
- Mechanical Electrical (ME): Memperkenalkan dasar-dasar mekanikal dan elektrikal nan krusial untuk pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur.
- Public Speaking: Mengajarkan teknik berbincang di depan umum untuk meningkatkan keahlian komunikasi pegawai.
- MS Excel: Meningkatkan keahlian penggunaan Microsoft Excel untuk kajian info dan pengelolaan informasi.
- Kualitas Air: Memberikan pemahaman tentang pentingnya pengawasan dan pengetesan kualitas air untuk pelayanan publik.
- EPANET: Memperkenalkan penggunaan perangkat lunak EPANET untuk perencanaan dan kajian sistem pengedaran air.
- Sistem Penggajian: Mengelola dan memahami sistem penggajian nan efisien dan transparan.
- Dasar Akuntansi: Menyediakan pengetahuan dasar tentang akuntansi nan diperlukan untuk pengelolaan keuangan.
- Transmisi dan Distribusi: Memahami aspek teknis dari transmisi dan pengedaran air bersih.
- Pengenalan Quantum GIS: Memperkenalkan penggunaan Geographic Information Systems (GIS) dalam perencanaan dan manajemen.
- Social Media Marketing: Mengajarkan strategi pemasaran melalui media sosial untuk meningkatkan brand awareness dan hubungan dengan pelanggan.
Direksi Perumdam Tirta Pandalungan Jember mendukung penuh program ini sebagai salah satu inisiatif unggulan untuk mengembangkan potensi pegawai. Pemateri nan terlibat dalam program ini merupakan para mahir dari internal perusahaan nan mempunyai pengalaman di bidangnya, serta pembicara eksternal nan diakui dalam industri.
Program LCC ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah bagi pegawai untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk menciptakan budaya belajar nan berkepanjangan dalam perusahaan.
Program LCC menawarkan sepuluh kategori training nan telah dipilih secara khusus. (Foto: Arsip Perumdam TPJ)
Di samping LCC, salah satu konsentrasi utama dalam program 100 Dino Pertama adalah perbaikan service excellent, nan mencakup peningkatan standar layanan, responsivitas, dan kemudahan bagi pelanggan.
Perusahaan juga telah mengimplementasikan penyesuaian tarif berbasis Full Cost Recovery (FCR), memastikan keberlanjutan perusahaan tanpa membebani pengguna secara berlebihan. Selain itu, sistem pembayaran telah diperbaharui dengan support QRIS dan mobile banking, memberikan kenyamanan lebih kepada pengguna dalam bertransaksi.
Sebagai corak tanggung jawab terhadap lingkungan, Perumdam Tirta Pandalungan aktif mengembangkan program konservasi dengan pembuatan biopori dan sumur resapan untuk menjaga keseimbangan air tanah.
Perusahaan juga memberikan potongan nilai bagi pengguna nan mau reaktivasi layanan, mendorong keberlanjutan sekaligus memperluas jangkauan layanan. Pada aspek internal, digitalisasi juga dilakukan melalui aplikasi ketidakhadiran karyawan, menciptakan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Untuk mendukung transformasi internal, langkah besar juga dilakukan melalui relokasi unit upaya Hazora serta pembaruan beragam arsip bisnis. Transformasi tata kelola organisasi ini ditujukan untuk menciptakan struktur nan lebih ramping, efektif, dan kolaboratif.
Sebagai informasi, dalam dua tahun terakhir Direksi Perumdam Tirta Pandalungan Jember sukses membangun budaya kerja nan lebih bergerak dan berfokus pada peningkatan kompetensi pegawai. Langkah ini tak hanya meningkatkan produktivitas internal tetapi juga memberikan akibat signifikan pada untung perusahaan.
Melalui program training berkepanjangan dan beragam insentif bagi pelanggan, seperti potongan nilai pasang baru instalasi air hingga penghapusan denda, untung perusahaan melonjak nyaris tiga kali lipat dari 2021 hingga 2023.
Pada 2021, untung Perumdam Tirta Pandalungan tercatat sebesar Rp2,1 miliar. Angka ini melonjak menjadi Rp4,3 miliar di 2022, dan kembali meningkat pesat menjadi Rp7,6 miliar pada 2023.
Dengan optimisme tinggi, Direktur Utama Miftahur Ridho menargetkan pencapaian Rp8,7 miliar untuk 2024, sebuah sasaran nan terlihat semakin realistis dengan beragam inisiatif nan berjalan.
Selain mengutamakan pelayanan pelanggan, Perumdam Tirta Pandalungan juga konsentrasi pada pengembangan sektor industri, perumahan, dan pariwisata di Jember nan mempunyai potensi besar.
Dibandingkan wilayah sekitarnya, Jember mempunyai kelebihan berupa keberagaman sektor ekonomi, termasuk keberadaan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan industri, nan membuka kesempatan untuk kemitraan baru dan jasa nan lebih luas.
Miftahur percaya bahwa keberhasilan perusahaan tidak datang dalam langkah-langkah besar, melainkan melalui langkah mini nan konsisten dan berkelanjutan.
"Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada upaya menjaga kesejahteraan pegawai dan memperlakukan mereka dengan manusiawi," pungkas dia.
(rir)