Pesawat Haji Kerap Terlambat, Dirut Garuda Indonesia Minta Maaf

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra meminta maaf atas kejadian nan menyebabkan keterlambatan penerbangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Ia tak menampik, adanya keterlambatan dari pesawat Garuda nan sering terjadi.

Irfan menjelaskan saat keterlambatan pesawat terjadi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kementerian agama, dalam kasus ini ke Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). 

"Jadi soal performance ini kami sangat memahami dan kami menyampaikan permintaan maaf kami," kata dia di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Rabu, 22 Mei 2024.

Kementerian Agama alias Kemenag mengungkap tingginya jumlah keterlambatan maskapai Garuda Indonesia. Berdasarkan hasil pertimbangan sepekan sejak 12 Mei 2024, total nomor keterlambatan calon jemaah haji mencapai 32 jam 24 menit.

Irfan mengatakan, selain keluhan keterlambatan tersebut. Ia tak pernah mendengar keluhan lain dari kementerian. "Yang sampai ke saya dari kementerian justru pujian terhadap jasa Garuda, khususnya untuk para lansia," kata dia.

Sementara, dia mengaku belum pernah berjumpa dengan ahli bicara departemen kepercayaan nan menegurnya. "Jadi saya sempat bilang ke Pak Dirjen, galak sekali humasnya sementara kita biasa aja gitu," ujarnya.

Namun, dia menegaskan, tak mau membikin lagi polemik. Terutama setelah kejadian adanya percikan api di pesawat nan membikin keterlambatan. Saat ini, pihaknya tetap memperbaiki pesawat tersebut.

Iklan

Pada 15 Mei 2024, penerbangan maskapai Garuda Indonesia terganggu imbas kejadian percikan api. Jumlah jemaah nan diterbangkan oleh pesawat Boeing 747-400 itu sebanyak 450 penumpang, sementara Garuda Indonesia tidak mempunyai pesawat dengan kapabilitas tersebut. 

"Buat kami dan kementerian agama, untuk membawa 109 ribu jamaah itu sebuah keberentungan, memperoleh pesawat nan bisa mengangkut 450 orang penumpang," kata dia. 

Namun, pesawat itu sekarang kudu diperbaiki. Perusahaan akhirnya menerbangkan jemaah dengan Boeing 777 dan Airbus, masing-masing dengan kapabilitas 368 dan 242 penumpang.

Irfan memastikan bahwa seluruh jamaah nan terjadwalkan terbang dan menuju tanah suci itu terbawa. Meski imbasnya, 100 agenda penerbangan pesawat regular Garuda terdampak.

"Mudah-mudahan pesawat nan kena percikan sekarang tetap dalam proses perbaikan. Kalau sudah dapat izin operasi, tentu saja kami operasikan kembali," ucapnya.

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis