Peta Pilgub Jabar Versi Indikator: Peluang Dedi Mulyadi Tergantung RK

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap peta politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Petahana Ridwan Kamil menjadi nan terkuat di antara semua calon.

Hanya mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi nan bisa menempel ketat Ridwan Kamil. Namun, selisih elektabilitas keduanya tetap cukup renggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ada beberapa nama baru nan muncul di bursa Pilgub Jabar. Salah satunya Komedian sekaligus Anggota DPD RI terpilih Alfiansyah namalain Komeng.

Ridwan Kamil

Sebagai petahana, Ridwan Kamil menjadi calon terkuat di Jawa Barat. Survei Indikator Politik Indonesia bulan Juni menunjukkan RK unggul di semua simulasi.

Elektabilitas RK di simulasi terbuka (top of mind) mencapai 16 persen. Dedi Mulyadi ada di posisi kedua dengan elektabilitas 11,2 persen. Elektabilitas calon-calon lainnya calon lainnya tak sampai 1 persen.

"Yang jelas berbeda adalah ranking pertama-kedua dibanding ranking ketiga ke bawah. Kita tidak menemukan nama kompetitif selain Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi," ucap Burhan Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam bertemu pers daring, Kamis (4/7).

Dedi Mulyadi

Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi tampil sebagai pesaing terberat Ridwan Kamil. Elektabilitas Dedi selalu persis di bawah RK.

Meski begitu, dia tak bisa menyalip Ridwan Kamil di beragam simulasi. Bahkan, dalam simulasi dua nama, Dedi tetap tertinggal.

Ridwan Kamil punya elektabilitas 55,1 persen jika berhadap-hadapan dengan Dedi Mulyadi. Adapun elektabilitas Dedi hanya di nomor 38 persen.

Meski begitu, Dedi menjadi kandidat terkuat jika Ridwan Kamil mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta. Elektabilitas Dedi bisa mendekati nomor 80 persen jika tak ada RK.

"Sama siapa pun, Kang Dedi unggul, sepanjang Ridwan kamil tidak maju. Saya mau katakan dugaan nan dibangun Golkar kenapa mereka keberatan membawa Ridwan Kamil ke Jakarta itu empirik," ucap Burhan.

Komeng

Pendatang baru itu berjulukan Komeng. Komedian nan baru saja terpilih sebagai Anggota DPD RI periode 2024-2029 ini muncul di deretan nama calon gubernur Jawa Barat.

Komeng muncul di simulasi terbuka, saat responden dibebaskan mencalonkan siapa pun. Dia duduk di ranking ketiga dengan elektabilitas 0,8 persen.

Nama Komeng kembali muncul di simulasi semiterbuka 26 nama. Ia kembali duduk di ranking ketiga dengan elektabilitas 5,6 persen. Hanya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi nan bisa mengalahkan Komeng.

Dede Yusuf

Mantan tokoh nan sekarang berstatus Anggota DPR Dede Yusuf muncul di bursa Pilgub Jabar pada survei Indikator Politik Indonesia. Namun, elektabilitas Dede tetap terlampau kecil.

Pada simulasi terbuka, dia hanya punya elektabilitas 0,2 persen. Di simulasi lain, elektabilitasnya tetap jauh dari kandidat terkuat Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Meski demikian, potensi Dede Yusuf melonjak jika Ridwan Kamil tak ikut pemilihan. Pada simulasi tiga nama, elektabilitas Dede bisa menembus 17,8 persen. Memang nomor itu tetap tertinggal jauh dari Dedi Mulyadi nan berada di rentang 67,5 persen hingga 74,4 persen.

Bima Arya

Politikus PAN nan juga mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masuk jejeran calon gubernur Jawa Barat. Akan tetapi, elektabilitas Bima tetap beredar di satu digit.

Elektabilitas Bima naik signifikan jika petahana Ridwan Kamil tak maju. Dia mendapatkan limpahan elektabilitas cukup banyak, tetapi tetap kalah dari Dedi Mulyadi.

"Kang Bima ada kenaikan cukup lumayan dari 2 menjadi 8,9 persen, berapa ratus persen itu kenaikannya, tetapi base linenya terlalu kecil. Dedi Mulyadi juga ada kenaikan dari limpahan Ridwan Kamil," ujar Burhan.

Deretan nama lain

Sejumlah nama lain muncul di survei, tetapi elektabilitas mereka terlampau kecil. Nama-nama itu adalah Ono Surono, Atalia Praratya, Anies Baswedan, Giring Ganesha, Ilham Habibie, Ade Yasin, Uu Ruzhanul Ulum, dan Dedi Mizwar.

Ada juga nama Lucky Hakim, Herman Khaeron, Abdul Syakur, M. Iriawan, Anton Sukartono Suratto, Hartono, Dudung Abdurachman, Helmi, Haru Suandharu, Sudarsono, Heri, Sugih, Dicky Chandra, Syaiful Huda, Ahmad Syaikhu, Dadan, Rieke Diah Pitaloka, Asep, dan Taufik Hidayat.

Survei dilakukan pada 20-27 Juni 2024 dengan melibatkan 1.214 orang responden. Peserta survei dipilih menggunakan metode double sampling dan diwawancarai melalui telepon. Margin of error survei +/-2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(dhf/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional