dhf | CNN Indonesia
Rabu, 25 Des 2024 14:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Petisi daring berjudul "Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!" nan bermaksud mendesak Presiden Prabowo Subianto membatalkan PPN 12 persen sudah tembus 193 ribu tanda tangan.
Sebanyak 193.020 orang sudah menandatangani petisi itu hingga siang ini. Sejumlah 6.423 tanda tangan dibubuhkan hari ini.
Petisi nan diinisiasi golongan Bareng Warga itu meminta Prabowo membatalkan kebijakan PPN 12 persen. Petisi itu meminta pemerintah mengkaji ulang PPN 12 persen lantaran kondisi perekonomian masyarakat nan sedang buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana menaikan kembali PPN merupakan kebijakan nan bakal memperdalam kesulitan masyarakat. Sebab nilai beragam jenis peralatan kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal naik. Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi nan baik," tulis Bareng Warga pada petisi daring di situs change.org.
Bareng Warga mengingatkan pemerintah tetap ada 4,91 juta orang pengangguran. Ada pula 83,83 juta orang nan bekerja di sektor formal.
Selain itu, bayaran minimum untuk Jakarta saja hanya di nomor Rp5,06 juta. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kebutuhan hidup layak di Jakarta mencapai Rp14 juta per bulan.
Bareng Warga telah mengirimkan salinan petisi itu ke Kementerian Sekretariat Negara. Aksi unjuk rasa juga digelar pada Kamis (19/12) di depan istana untuk menuntut pembatalan kenaikan PPN 12 persen.
"Jangan dipelintir-pelintir. Batalin semuanya untuk PPN 12 persen," kata perwakilan Bareng Warga Risyad Azharai di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (19/12).
(DAL/DAL)
[Gambas:Video CNN]