TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menandatangani 10 Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 dengan enam startup terkemuka nan tergabung dalam program “Connext Powered by PLN”. Acara ini berjalan di PLN Kantor Pusat, Jakarta, pada Jumat, 8 November 2024.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kerjasama dengan startup daya sangat krusial untuk mendukung transformasi institusinya sebagai perusahaan daya nan lebih inovatif dan adaptif. Program Connext Powered by PLN nan diluncurkan pada 2023, diharapkan menjadi “rumah besar” bagi pertumbuhan startup daya di Indonesia.
“Kami mau PLN menjadi pusat ekosistem startup daya di Indonesia. Kolaborasi ini bukan hanya untuk PLN, namun juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis, pasar, dan kesempatan baru bagi seluruh mitra,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 10 November 2024.
Keenam startup terpilih nan berasosiasi dalam program kerjasama tahap I 2024 tersebut meliputi Daya Green, Smartcool, Technogis, BETA-UAS, HIGO, dan Maka Motors. Melalui kerjasama ini, Darmawan berambisi para startup dapat membawa inovasi, teknologi, dan keahliannya untuk pengembangan upaya di sektor daya secara berkelanjutan.
Darmawan menambahkan startup sektor daya mempunyai potensi besar dan merupakan calon penopang ekosistem daya Indonesia di masa depan. Untuk itu, sebagai badan upaya milik negara (BUMN), PLN terus membuka diri untuk bekerja sama dalam beragam pengembangan bisnis.
“Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem nan kaya bakal penemuan dan kolaborasi, menciptakan kesempatan besar bagi pertumbuhan startup di sektor daya nan ramah lingkungan. Ini merupakan komitmen nyata PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengentaskan kemiskinan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” kata Darmawan.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, mengataka kerjasama dengan startup bakal membuka banyak kesempatan upaya baru. Dia menyatakan upaya ini diharapkan memberikan akibat positif bagi ekosistem upaya di sektor daya nan sejalan dengan komitmen PLN untuk terus beralih bentuk menjadi perusahaan nan inovatif dan ramah lingkungan.
“Kami berambisi di kuartal pertama 2025, ada proyek konkret nan bisa dieksekusi sebagai hasil dari MoU ini. Ini bukan sekadar kerja sama, tetapi sebuah perjalanan panjang untuk menciptakan masa depan nan lebih cerah bagi industri daya di Indonesia,” kata Hartanto.
Hartanto mengatakan Connext Powered by PLN merupakan program nan dirancang PLN untuk merangsang munculnya penemuan kelistrikan dan pemanfaatan daya hijau. Ia berambisi sejumlah startup terpilih bakal dapat berkembang berbareng dengan ekosistem PLN.
“Diharapkan untuk para startup nan bakal bekerja sama dengan ekosistem PLN dapat mengeksplorasi lebih lanjut potensi-potensi upaya lainnya, serta melanjutkan kerjasama sampai dengan tahapan komersialisasi berbareng PLN Group,” ujar Hartanto.
Program kerjasama pada Connext Powered by PLN merupakan salah satu program nan diberikan PLN kepada para startup, selain program inkubasi dan komunitas. Program kerjasama dirancang bagi startup tahap lanjut nan berfokus pada pemanfaatan kesempatan alias aset nan bisa dioptimalkan oleh PLN.
Langkah awal kerjasama upaya antara startup dengan PLN melibatkan pengetesan integrasi dan identifikasi potensi kemitraan strategis. Tujuannya adalah untuk mendukung penemuan dan teknologi baru nan dapat meningkatkan pendapatan beyond kWh dan memperkuat posisi PLN sebagai pemimpin dalam ekosistem daya di Indonesia.
Adapun berikut daftar 10 MoU Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 dalam Connext Powered by PLN:
1. Studi Bersama Penyediaan Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Icon Plus;
2. Studi Bersama Penyediaan Layanan Smart Air Conditioner (AC) antara Smartcool (PT Quanta Teknik Gemilang) dengan PLN Icon Plus;
3. Studi Bersama Penyediaan Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Icon Plus;
4. Studi Bersama Pengembangan dan Monetisasi Wifi Advertising di Indonesia antara HIGO (PT Higo Fitur Indonesia) dengan PLN Icon Plus;
5. Kerja Sama Penyediaan Fasilitas dan Layanan E-Mobility dan Energy Storage System antara Starvo (PT Starvo Global Energi) dengan PLN Haleyora Power;
6. Kerja Sama Penyediaan Produk Layanan Alat Pengisi Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara Dayagreen (PT Sumber Daya Alamindo) dengan PLN Haleyora Power;
7. Kerja Sama Layanan Inspeksi Transmisi dan Distribusi serta Manajemen Tenaga Ahli antara BETA-UAS (PT Bentara Tabang Nusantara) dengan PLN Haleyora Power;
8. Kerja Sama Penyediaan Fast Charging EV2W dan Studi Pengembangan EV2W untuk Penggunaan Internal antara MAKA Motors (PT Kendaraan Listrik Nusantara) dengan PLN Haleyora Power;
9. Kerja Sama Monitoring Aset Transmisi dan Distribusi Menggunakan Data Analitik, AI dan Drone antara TechnoGIS (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Haleyora Power;
10. Kerja Sama Pengembangan Teknologi Monitoring Sedimentasi untuk Jasa Dredging Operator antara TechnoGIS (PT Techno GIS Indonesia) dengan PLN Enjiniring.