PLTU Timor-1, Tulang Punggung Utama Sistem Kelistrikan di NTT

Sedang Trending 2 hari yang lalu

PEMBANGKIT Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor-1 berkapasitas 2 x 50 MW, nan dikelola oleh UPP Nusra 3 PLN, sekarang bersiap menjadi tulang punggung utama sistem kelistrikan di wilayah Nusa Tenggara Timur.

PLTU ini dibangun dengan visi besar, ialah memperkuat keandalan sistem listrik Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini diharapkan menjawab dua tantangan utama, meningkatnya kebutuhan listrik dan tingginya biaya produksi dari pembangkit diesel nan selama ini mendominasi.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Asal mula pembangunan PLTU Timor-1 adalah untuk meningkatkan keandalan sistem Timor, mengantisipasi kenaikan beban, sekaligus menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) nan selama ini tetap tinggi akibat penggunaan diesel,” jelas Asisten Manajer PLTU Timor-1 UPP Nusra 3 Asmar saat media visit berbareng wartawan, Rabu, 22 Oktober 2025.

Lebih dari sekadar pembangkit, PLTU Timor-1 juga menjadi jawaban bagi daerah-daerah nan selama ini belum teraliri listrik di ujung barat Pulau Timor.

Sebelum proyek ini hadir, sebagian masyarakat di sekitar letak hanya mengandalkan PLTS rumahan dengan daya terbatas — cukup untuk lampu dan satu-dua peralatan rumah tangga kecil.

Menurut Manajer Perizinan & Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara Bobby Robson Sitorus, pemilihan letak PLTU Timor-1 bukan tanpa kalkulasi matang. Pembangkit ini dibangun relatif dekat dengan pusat beban Kota Kupang, sehingga kehilangan daya (losses) dalam proses pengedaran bisa ditekan seminimal mungkin.

“PLTU Timor-1 merupakan pembangkit terbesar di sistem Timor saat ini, dengan daya bisa 100 MW. Nantinya, pembangkit ini bakal menjadi base load utama — tumpuan untuk memastikan kesiapan dan keandalan listrik di seluruh sistem Timor,” ungkap Bobby.

Dengan beban puncak sistem Timor nan sekarang mencapai sekitar 129 MW, PLTU Timor-1 bisa memenuhi hingga 79 persen kebutuhan beban puncak jika beraksi penuh. Sisanya, bakal disuplai dari pembangkit eksisting nan sudah ada, termasuk PLTD dan PLTS nan tersebar di beragam titik.

Hadirnya PLTU Timor-1 membawa akibat besar, bukan hanya pada sistem kelistrikan, tapi juga bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Desa-desa nan dulunya gelap sekarang berangsur terang. Warga nan semula terbatas menggunakan listrik sekarang bisa menjalankan upaya kecil, jasa publik, dan aktivitas pendidikan dengan lebih baik.

Dengan kapabilitas besar dan posisi strategis, PLTU Timor-1 diharapkan menjadi “jantung energi” Pulau Timor, menopang seluruh aktivitas industri, pemerintahan, dan rumah tangga dari Kupang hingga daerah-daerah pelosok.

Kehadirannya menjadi simbol perubahan nyata dari ketergantungan pada diesel mahal dan terbatas, menuju sistem daya nan efisien, stabil, dan berkekuatan saing.

“Kami tidak hanya membangun pembangkit, tapi juga harapan, agar listrik andal dan terjangkau bisa dinikmati seluruh masyarakat Timor,” tutup Asmar.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis