CNN Indonesia
Senin, 18 Nov 2024 17:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Calon ketua (capim) KPK, Poengky Indarti mengkritik kekalahan KPK dalam praperadilan nan dilayangkan mantan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor namalain Paman Birin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Poengky menilai kekalahan KPK memalukan. Menurutnya, lembaga antirasuah tersebut mestinya mendapat hasil nan lebih baik jika melakukan pembelaan dengan benar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan pertanyaan Gubernur Kalimantan Selatan bisa bebas ya, praperadilannya kalah KPK. Saya rasa ini sangat memalukan," kata Poengky dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (18/11).
Poengky menyebut kekalahan KPK kudu menjadi pertimbangan agar perihal serupa tidak terus terulang. Kekalahan itu menandakan KPK lemah dalam perihal penguasaan norma dalam kasus tersebut.
"Jadi ini kan berfaedah penguasaan hukumnya juga bermasalah. Terus kemudian mengenai dengan upaya-upaya formilnya juga salah ya, jangan sampai ini terjadi lagi," katanya.
Poengky Indarti merupakan personil Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dua periode, 2016-2020 dan 2020-2024.
Perempuan nan juga advokat ini memulai kariernya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya pada 1993 hingga 2000, di mana dirinya menjabat sebagai Wakil Direktur Bidang Operasional.
Saat ini, Poengky merupakan satu dari 10 nama capim KPK nan menjalani fit and proper test di Komisi III DPR. Fit and proper test terhadap capim dan calon dewas KPK bakal digelar secara maraton oleh Komisi III DPR hingga empat hari ke depan, Kamis 21 November.
Total ada 20 nama nan bakal menjalani proses tersebut, masing-masing 10 capim dan 10 calon dewas KPK.
Komisi III DPR akan menetapkan masing-masing lima di antara keduanya. Mereka bakal dipilih dan dilantik untuk menggantikan masa kedudukan KPK nan bakal lenyap pada Desember mendatang.
"Hari ini sampai hari Kamis malam Insya Allah kita dari pagi sampai jam 21.00 setiap hari bakal seperti itu," kata Habib di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
(thr/fra)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.