Poin-Poin Penting Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi di Sidang MPR

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya di Sidang Tahunan MPR 2024.

Dalam pidatonya, dia menyinggung beberapa hal, mulai dari berpamitan sebagai presiden hingga menitipkan pembangunan Indonesia ke presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Berikut CNNIndonesia.com telah merangkum poin krusial pidato kenegaraan Jokowi, Jumat (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi minta maaf

Jokowi meminta maaf atas kesalahan selama menjabat. Ia menjabat sebagai presiden sejak 2014 silam.

Ia mengatakan telah berupaya penuh memberikan nan terbaik. Namun, dia memahami pencapaiannya tak bisa menyenangkan semua pihak.

Jokowi mengatakan tugas menjadi presiden dan wakil presiden berat. Dia sudah menyadari perihal itu sejak hari pertama mengemban kedudukan ini.

"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin minta maaf. Mohon maaf untuk setiap hati nan mungkin kecewa, untuk setiap angan nan mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita nan mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami minta maaf," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).

Jokowi titipkan Indonesia ke Prabowo

Jokowi menitipkan pembangunan Indonesia ke Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029.

Ia bakal menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan sebagai Presiden RI ke Prabowo pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Jokowi pun mengatakan pada Sidang Tahunan MPR tahun depan, Prabowo lah nan bakal menyampaikan Pidato Kenegaraan sebagai Presiden RI.

"Izinkan saya juga menyerahkan semua angan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari wilayah terluar, dari desa, dari pusat-pusat kota kepada Bapak," kata Jokowi dalam pidatonya.

Pamer pembangunan infrastruktur

Dalam pidatonya, Jokowi juga memamerkan pembangunan prasarana di Indonesia selama masa kepemimpinannya.

Sampai saat ini, katanya, dia telah sukses membangun 366 ribu kilometer (km) jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan airport baru.

Dengan pembangunan, sambung Jokowi, biaya logistik sukses diturunkan dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen. Kemudian daya saing meningkat dari sebelumnya ranking 44 menjadi ranking 27 di 2024.

"Serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru," katanya.

Pamer pencapaian hukum

Jokowi juga memamerkan sejumlah capaian di bagian norma selama menjabat sebagai presiden dua periode.

Ia menyebut sejumlah pencapaian di bagian norma itu beberapa di antaranya adalah UU KUHP baru, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, hingga Undang-undang Cipta Kerja.

"Kita juga patut bersyukur. Setelah 79 tahun merdeka, akhirnya kita mempunyai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana nan baru sebagai upaya memodernisasi norma Indonesia," kata Jokowi dalam pidatonya.

"Serta UU Cipta Kerja nan merevisi 80 UU dan 1200 pasal sebagai upaya menderegulasi peraturan nan tumpang tindih," sambungnya.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung UU TPKS nan dia sebut patut disyukuri lantaran negara telah memberikan perlindungan kepada korban kekerasan seksual.

"UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual untuk memberikan perlindungan nan nyata, nan lebih kuat, terutama bagi wanita dan anak-anak," tutur dia.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional