ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Rabu, 22 Mei 2024 13:41 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Jawa Barat merespons pengakuan Saka Tatal, salah satu terpidana pembunuhan Vina dan Eky, nan mengaku menjadi korban salah tangkap.
Kabid Humas Polda Jabar Jules Abraham Abast mengatakan pengakuan alias opini bisa dibangun oleh siapapun. Namun dia tak menjelaskan secara komplit prihal salah tangkap tersebut.
"Kalau info dengan opini nan dibangun dari pihak manapun, kami minta masyarakat menahan diri," ungkap Jules Abraham Abast, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jules mengatakan, interogator kepolisian utamanya Ditreskrimum Polda Jabar, bakal bekerja secara maksimal pada kasus ini. Jules juga meyakinkan bahwa interogator bakal transparan untuk ungkap kasus ini.
"Kami bakal bekerja sebaik mungkin dan transparan," katanya.
Sebelumnya, salah satu terpidana kasus pembunuhan pasangan kekasih Vina dan Eky di Cirebon, Saka Tatal, mengaku menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian.
Saka menyatakan dirinya tidak pernah mengenal sosok kedua korban pembunuhan tersebut. Karenanya, dia mengaku heran kenapa polisi turut menyeret dirinya dalam kasus itu.
"Sama korban saya enggak kenal, saya bingung dan takut saat itu. Karena saya dipaksa sampai dipukul, ditendang, disetrum disuruh ngaku," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/5).
(csr/isn)
[Gambas:Video CNN]