Polisi Bekuk 17 Orang dan Sita Uang Palsu Triliunan Rupiah UIN Alauddin

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 19 Des 2024 16:44 WIB

Kapolda Sulsel mengatakan peralatan bukti nan diamankan adalah duit tiruan mencapai triliunan rupiah, dan ada juga lembaran duit tiruan mata duit asing. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menunjukkan peralatan bukti duit tiruan dari kampus UIN Makassar. (CNN Indonesia/Ilham)

Makassar, CNN Indonesia --

Kepolisian membongkar praktik produksi uang palsu yang dilakukan di lingkungan kampus UIN Alaudin Makassar di Polisi menemukan peralatan bukti duit tiruan nan dicetak di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dari kasus itu total polisi menangkap 17 orang sejauh ini. Selain itu, polisi pun menyita peralatan bukti duit tiruan hingga mencapai triliunan rupiah dan sejumlah mata duit asing.

"Barang bukti nan nilainya triliun, contoh mata duit rupiah emisi 2016 sebanyak 4.554 lembar pecahan 100 ribu, kemudian mata duit emisi 99 sebanyak 6 lembar 100 ribu, juga ada 234 lembar pecahan 100 ribu dan belum terpotong. Jadi ada corak lembaran kelak dipotong potong," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di Polres Gowa, Kamis (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain duit rupiah tiruan tersebut, kata Yudhiawan pihaknya juga menemukan duit mata asing seperti mata duit Korea Selatan dan Vietnam.

"Mata duit Korea satu lembar sebesar 5000 won, ada mata duit Vietnam sebanyak 111 lembar sebanyak 500 dong dan ada mata duit rupiah 2 lembar dengan pecahan 1000 emisi tahun 64, ada mata duit 100 ribu emisi 2016 sebanyak 234 lembar," sebutnya.

Selain itu polisi juga menyita peralatan bukti salinan alias fotocopy sertifikat simpanan Bank Indonesia (BI) dan satu lembar kertas surat berbobot negara (SBN) nan nilainya mencapai triliunan rupiah. Polisi pun mengamankan mesin pencetak duit tiruan tersebut berasal dari China.

"Ada satu lembar kertas fotokopi sertifikat simpanan BI nilainya 45 triliun juga ada satu lembar kertas surat berbobot negara (SBN) senilai 700 triliun, kemudian ada tinta ada mesin, kaca pembesar semuanya ada total 98 item, unik untuk mesin cetak di beli di Surabaya tapi peralatan dari Cina nilainya 600 juta," jelasnya.

Kasus ini terungkap bermulai ketika ada penduduk Kabupaten Gowa nan menerima duit tiruan dan melapor ke kepolisian. Polisi lampau melakukan penyelidikan hingga sukses menangkap belasan pelaku, termasuk kepala perpustakaan UIN Makassar.

"Jadi mereka ini ada 17 orang dengan mempunyai peran nan berbeda-beda, termasuk dua orang pegawai bank BUMN," katanya.

Para pelaku ini melakukan transaksi dengan langkah komparasi antara duit original dan duit palsu. Polisi dalam kasus ini telah memeriksa enam orang sebagai saksi.

"Pertama dari kerabat M nan telah melakukan transaksi dengan kerabat AI untuk melakukan jual beli duit palsu. Uang tiruan ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu original dua duit palsu," kata Kapolda.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional