Polisi Masih Cari Bandar Pemasok Narkoba di Kampung Bahari

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi tetap terus mendalami sosok bandar nan memasok narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pada awal tahun lalu, kepolisian sukses menangkap Alex Bonpis nan merupakan seorang bandar narkoba di Kampung Bahari. Alex ditangkap mengenai kasus narkoba nan menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa.

"Dulu kan bandar besarnya terkenal, Alex Bonpis. Nah kan sel-selnya itu kan pasti ada ya. Kita sudah petakan juga. Dan sebenarnya penegakan norma nan model penindakan ini kan konvensional," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Senin (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gidion menyebut ada banyak jaringan pengedar narkoba di Kampung Bahari. Ia menuturkan polisi terus menganalisis dan mendalami jaringan pengedar peralatan haram tersebut.

"Itu analisa kita banyak sel, lantaran rumah-rumah bedengnya juga banyak, ya pasti, punya siapa rumah-rumah bedeng itu, punya orang, punya sel di atasnya, punya layer di atasnya, punya lagi layer di atasnya," kata Gidion.

"Banyak jika peredarannya dari mana, ada nan dari Aceh, ada nan dari peredaran Jakarta," imbuhnya.

Bahkan, Gidion menyatakan tak menutup kemungkinan ada keterlibatan bandar narkoba internasional, Fredy Pratama di Kampung Bahari.

"Ya, bisa juga dijadikan pasar," ucap dia.

Gidion menyampaikan selain penegakan hukum, sekarang polisi juga mendorong peran aktif masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut.

Sebelumnya, polisi kembali menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari pada Sabtu (13/7) pagi.

Dalam penyergapan itu, polisi menemukan sejumlah bedeng nan diduga menjadi 'apotek'. Area bedeng-bedeng itu disebut sebagai area 'Texas' nan diduga digunakan untuk tempat transaksi dan konsumsi narkoba.

Di dalam toko obat bedeng itu turut tertempel kertas nan berisi tulisan. Di antaranya tulisan 'DILARANG MAIN HP' hingga 'SEWA ALAT RP 5.000 OKE".

Menurut pengakuan salah seorang pelaku berinisial W (46), perangkat nan disewakan di toko obat bedeng itu adalah perangkat isap sabu namalain bong.

Tak hanya itu, polisi juga mendapati kebenaran bahwa para bandar narkoba di Kampung Bahari memanfaatkan kamera CCTV dan drone untuk memantau. CCTV dan drone itu digunakan para bandar narkoba untuk memantau pergerakan polisi saat menjalankan bisnisnya di kampung tersebut.

(dis/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional