Polisi Telusuri Potensi Korban Lain Penganiayaan di Daycare Depok

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Depok menelusuri kemungkinan adanya anak lain nan menjadi korban penganiayaan oleh pemilik daycare Wensen School di Depok berinisial MI.

MI telah ditangkap polisi pada Rabu (31/7) malam WIB buntut laporan salah satu orang tua dari anak berumur dua tahun berinisial MK mengenai dugaan penganiayaan.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan polisi telah mendapat tiga rekaman CCTV di Wensen School dengan waktu berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menemukan ada 3 video jika enggak salah di hari dan tanggal nan berbeda dan kita sedang menelusuri ada korban lain di dalam video itu nan mungkin diperlakukan kasar alias kekerasan dari pelaku," kata Arya kepada wartawan, Rabu (31/7) malam WIB.

Ia menegaskan baru satu orang korban nan melapor dugaan penganiayaan. Namun, polisi bakal memproses jika ada laporan dari korban lainnya.

"Nanti mungkin jika ada lagi dari penelusuran Kasat Reskrim, dari video-video nan ada, kita bakal telusuri apakah ada korban lain nan mau melapor. Nanti jika ada kita buatkan laporan polisinya," ujarnya.

Lebih lanjut, Arya juga menegaskan MI sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 80 Ayat 1 Jo Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman balasan lima tahun enam bulan.

"Yang terpenting adalah bahwa nan berkepentingan mengakui bahwa dalam CCTV itu adalah dirinya, jadi tidak menyangkal melakukan kekerasan terhadap balita ini, itu merupakan terduga pelaku nan sudah kita amankan di Mako Polres," katanya.

Sebelumnya, balita berumur dua tahun diduga ditendang, dipukul, hingga ditusuk di sebuah daycare di Depok Jawa Barat. Apa nan dialami balita tersebut berasas penuturan sang ibu, RD.

RD mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lampau setelah mendapat laporan dari pembimbing di sekolah. Mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lampau ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lampau juga ada ditusuk di bagian punggung," ujarnya.

"Bukti itu cocok dengan bukti nan saya punya, ialah foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," imbuhnya.

Selanjutnya, RD berupaya meminta konfirmasi dari pihak daycare atas kejadian nan menimpa anaknya. Namun, pihak daycare sempat membantah.

(yoa/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional