Politikus PDIP Tanya Prabowo soal Presidential Club: Urgensinya Apa?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 03 Mei 2024 15:32 WIB

Politikus PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan rencana Prabowo Subianto membentuk Presidential Club berisi para mantan presiden Indonesia terdahulu. Politikus PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan rencana Prabowo Subianto membentuk Presidential Club. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus mempertanyakan rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club berisi para mantan presiden Indonesia terdahulu alias nan telah menjabat.

Deddy menilai rencana tersebut bagus-bagus saja. Namun, dia mempertanyakan urgensi dan kegunaan lembaga tersebut, apalagi sudah ada majelis pertimbangan presiden (wantimpres).

"Ya namanya rencana, bagus-bagus saja. Cuma memang urgensinya apa, kan sudah ada Wantimpres," kata Deddy saat dihubungi, Jumat (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, jika nan diinginkan lewat Presidential Club tersebut presiden ke depan bisa berganti pikiran, perihal itu bisa dilakukan secara langsung, dan tidak kudu diinstitusionalisasikan.

Ia khawatir, langkah tersebut justru hanya bakal membingungkan. Sebab, setiap presiden mempunyai pengalaman dan buahpikiran nan berbeda.

"Nanti malah bikin beliau bingung lantaran masing-masing kan punya ideologi, konteks pemerintahan dan pengalaman nan berbeda. Idenya sih bagus tetapi menurut saya kelak malah bikin ribet sendiri," kata dia.

Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkap rencana atasannya untuk membentuk 'Presidential Club' nan diisi para mantan Presiden Republik Indonesia (RI) nan tetap hidup.

Dahnil menjelaskan pembentukan Presidential Club ini agar para mantan presiden bisa tetap rutin berjumpa dan berbincang tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya, [isinya] semua mantan Presiden kita nan tetap ada," kata Dahnil, Jumat (3/5).

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional