CNN Indonesia
Rabu, 29 Jan 2025 23:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, meminta Polri untuk transparan dan ahli dalam menangani kasus dugaan pemerasan nan melibatkan eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
Hal ini demi menjaga muruah institusi dan menjaga kepercayaan publik terhadap Polri.
"Tidak boleh ada tebang pilih dalam penegakan hukum. Jika terbukti bersalah, personil Polri nan terlibat kudu diproses sebagaimana mestinya," ucap Martin dalam keterangannya, Rabu (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus nan mencuat ini berasal dari dugaan pemerasan nan dilakukan AKBP Bintoro terhadap family tersangka kasus pembunuhan dan pemerkosaan, ialah Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto, anak bos jaringan klinik laboratorium Prodia.
Bintoro diduga meminta duit sebesar Rp20 miliar agar proses penyelidikan terhadap kedua tersangka dihentikan.
Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya telah menahan Bintoro dan menempatkannya dalam penempatan unik (patsus) berbareng tiga personil polisi lainnya nan diduga terlibat dalam kasus serupa.
Martin menyambut baik langkah awal Polri dalam menahan para terduga pelanggar, tetapi dia mengingatkan pentingnya proses norma nan akuntabel.
"Jangan sampai kasus seperti ini terus berulang lantaran tindakan tegas tidak diambil," tegasnya.
Ia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk konsisten dalam menindak tegas personil nan indisipliner tanpa pandang bulu.
Menurut Martin, penegakan norma kudu sejalan dengan prinsip equality before the law alias kesetaraan di hadapan hukum.
Martin mengingatkan bahwa semboyan Polri, Rastra Sewakotama nan berfaedah "pelayan utama bangsa/rakyat," kudu menjadi pedoman dalam menjalankan tugas.
"Polri kudu berbenah agar kasus-kasus seperti ini tidak mencoreng gambaran institusi. Jangan sampai kepercayaan masyarakat nan selama ini meningkat terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran terganggu oleh pelanggaran di tubuh kepolisian," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa reformasi di tubuh Polri perlu terus dilakukan mengingat banyaknya kasus pelanggaran nan melibatkan oknum kepolisian.
(isn/isn)
[Gambas:Video CNN]