PP Muhammadiyah, Tarik Dana dari BSI hingga Soal Concentration Risk

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -  Pimpinan Pusat alias PP Muhammadiyah mengambil dananya dari Bank Syariah Indonesia alias BSI ke sejumlah bank syariah swasta. Pengumuman pemindahan biaya itu tertuang dalam memo dari Muhammadiyah dengan nomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi biaya nan dikeluarkan pada 30 Mei 2024.

“Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi biaya simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain nan selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah," demikian tertulis dalam memo tersebut.

Memo ditujukan kepada seluruh lembaga kebaikan upaya Muhammadiyah. Mulai dari Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, ketua Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Adapun mpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, hingga ketua Badan Usaha Milik Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

1. UNMUHA: Sami'na Waatha'na

Universitas Muhammadiyah (UNMUHA) Aceh mengikuti petunjuk dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengenai pengalihan biaya dari BSI. Wakil Rektor II UNMUHA Aceh, M. Yamin mengatakan, seluruh kebijakan bakal menjadi arus utama bagi semua jenjang di bawahnya. 

"Insyaallah kami sami'na waatha'na terhadap kebijakan PP, mengenai apa saja demi kemaslahatan persyarikatan," kata Wakil Rektor II UNMUHA  Aceh, M. Yamin, Jumat, 7 Juni 2024, dikutip dari Antara.

2. Tanggapan BSI

Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Wisnu Sunandar menanggapi keputusan Muhammadiyah nan mengalihkan seluruh dananya dari BSI. "Terkait pengalihan biaya oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap bekerja-sama dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan beragam sektor ekonomi umat,” kata Wisnu, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024, dikutip dari Antara.

3. Penempatan Dana Muhammadiyah Terpusat di BSI

Iklan

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas menyampaikan pengalihan biaya dari Bank BSI untuk meminimalkan persaingan di bank-bank syariah lain. Ia mengatakan, porsi penempatan biaya Muhammadiyah terlalu terpusat di BSI.

Anwar menjelaskan kondisi ini secara upaya dapat menimbulkan concentration risk. Sedangkan, penyimpanan Muhammadiyah di bank-bank syariah lain tetap sedikit. “Bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin nan ditawarkan oleh BSI, baik dalam perihal penempatan biaya maupun pembiayaan,” kata Anwar Abbas melalui keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024 dikutip dari Antara.

4. Persaingan 

Anwar Abbas mengatakan penarikan biaya dari BSI disebabkan penempatan dananya selama ini terlalu banyak berada di BSI. Bila kondisi ini terus berlangsung, Anwar menyatakan bakal terjadi persaingan tidak sehat di antara perbankan syariah. "Bila perihal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah nan ada tidak bakal sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” kata Anwar Abbas.

Muhammadiyah, kata dia, bakal terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar bisa  berkontribusi bagi persaingan nan sehat di antara perbankan syariah. 

ANDIKA DWI | HAN REVANDA PUTRA | ANTARA

Pilihan Editor: Penetapan Idul Adha di Indonesia Berbeda dari Arab Saudi, Ini Kata PP Muhammadiyah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis