TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah China bakal mendukung pendanaan program Makan Bergizi Gratis nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan biaya ini merupakan hasil dari lawatan Prabowo ke Negeri Panda itu pada Jumat, 8 November 2024 hingga Ahad, 10 November 2024.
Pemerintah kedua negara menyepakati pendanaan program berjudul “Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia". Kesepakatan itu dibacakan dalam aktivitas penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China nan disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah China telah lebih dulu melaksanakan program ini untuk rakyat mereka. “Ya mereka (pemerintah Tiongkok) bakal men-support lantaran mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini," kata Airlangga kepada wartawan di Beijing, Ahad, 10 November 2024, dikutip dari keterangan resmi.
Selama tiga hari di China, Prabowo berjumpa dengan para pejabat tinggi negara mulai dari Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress alias NPC) Zhao Leji.
Prabowo juga menghadiri pertemuan forum upaya Indonesia-China nan diselenggarakan di Hotel Peninsula, Beijing. Forum itu mempertemukan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan para pengusaha Negeri Tirai Bambu.
Program Makan Bergizi Gratis bakal dimulai pada 2 Januari 2025. Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha pun menyatakan program itu bakal menyasar sekitar 15-20 juta anak pada 82 titik nan tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami sedang menghitung berapa anak nan bakal kita intervensi dari Rp71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak," kata dia dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin, 4 November 2024. "Memang belum seluruhnya anak Indonesia, lantaran dananya tetap terbatas."
Untuk persiapan penyelenggaraan program itu, Ikeu menyebut BGN sudah menjalin kerja sama dengan beragam kementerian/lembaga serta UMKM nan bakal menyuplai makanan di 82 titik tersebut. BGN juga telah membikin kitab dan standar operasional makanan nan perlu disediakan.
“Kita sudah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer, di Jawa ada 50 titik, sedangkan di luar Jawa ada sekitar 32 titik, itu juga tidak menutup kemungkinan bakal terus bertambah titik-titik itu," kata Ikeu.