TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan program makan bergizi gratis bakal menjadi prioritas pemerintahannya selama lima tahun mendatang. Menurut Prabowo, masyarakat, terutama anak-anak, tidak boleh kelaparan mengingat mereka merupakan generasi penerus bangsa.
“Kalau ada nan tidak mendukung prinsip ini, ya jangan, enggak perlu dekat-dekat saya lah. Apalagi ikut pemerintah saya. Saya terang-terangan saja. Bagi saya perihal ini prinsip,” ucap mantan Menteri Pertahanan itu lewat keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2024.
Prabowo mengklaim, timnya telah menghitung dan mempelajari pelaksaan program nan serupa di negara lain, salah satunya India. Ia mengatakan, India telah menjalankan program ini selama lebih dari 10 tahun. Padahal, pendapatan per kapita negara itu hanya separuh dari Indonesia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, program makan bergizi cuma-cuma juga menyasar pengaruh domino berupa meningkatnya penghasilan masyarakat. Prabowo mengklaim, berasas penilaian para pakar, program ini bakal memanfaatkan bahan-bahan makanan dari desa-desa.
Dengan begitu, eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu mengatakan pendapatan masyarakat bakal bertambah. Uang juga bakal beredar di daerah-daerah. “Para petani, produsen mendapat pasar nan terjamin, ada nan beli produk-produk mereka,” ucapnya.
Hitung-hitungan program makan bergizi cuma-cuma pernah disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Ia mengatakan, setelah melangkah sebagaimana direncanakan, program ini bakal membelanjakan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari.
Iklan
“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional bakal shopping Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi sumber daya manusia (SDM) masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi makan bergizi gratis, kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari,” kata Dadan usai aktivitas BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.
Hitungan tersebut diambil dari hasil percobaan nan dilakukan Badan Gizi Nasional. Dengan melibatkan 3.000 anak dalam satuan pelayanan, dibutuhkan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam alias 3.000 butir telur, 350 kg sayuran, dan 600 liter susu per hari. Sedangkan, andaikan program tersebut melangkah penuh, Dadan memperkirakan ada sekitar 30 ribu satuan pelayanan di seluruh Indonesia nan melayani empat golongan sasaran utama dari program tersebut.
Program makan bergizi cuma-cuma bakal mulai dijalankan pada Januari 2025. Namun, sebelum itu, pada November 2024 mendatang, Badan Gizi Nasional bakal kembali menggelar uji coba program makan bergizi cuma-cuma dengan jangkauan wilayah nan lebih luas.
Pilihan Editor: Prabowo Kenang Sumitro Djojohadikusumo: Jauh Lebih Pintar dari Saya