Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mewaspadai ekspansi aplikasi shopping e-commerce asal Cina, TEMU, ke Indonesia. Ia cemas bahwa kehadiran aplikasi tersebut dapat mengganggu pasar produk domestik dan berakibat pada sektor tenaga kerja hingga UMKM

“Itu (TEMU) pasti bakal menghilangkan banyak rantai distribusi, banyak kehilangan lapangan kerja, termasuk produknya bakal lebih efisien, sehingga produk kita mungkin tidak bisa bersaing,” ucapnya di Nusa Dua, Bali, Selasa, 21 November 2023. 

Perubahan besar nan ditimbulkan oleh aplikasi tersebut, menurut Teten Masduki, adalah lantaran toko digital itu langsung memasok barang-barang kebutuhan sehari-hari dari 25 pabrik di Cina ke tangan konsumen. Hal ini berpotensi membikin nilai produk lokal kalah bersaing.

Dilansir dari temuapp.org, TEMU adalah platform e-commerce nan menghubungkan pengguna dengan penjual. Sejak diluncurkan pada September 2022, aplikasi ini berfaedah sebagai pasar online di mana konsumen dapat mencari dan membeli produk dari beragam vendor.

Platform retail daring ini menawarkan beragam kategori produk, seperti elektronik, peralatan rumah tangga, busana dan aksesoris, kesehatan dan kecantikan, rumah dan taman, serta mainan dan hobi. TEMU dapat diunduh secara cuma-cuma di perangkat Android melalui Google Play Store dan di perangkat iOS melalui App Store.

Sebagai aplikasi pengecer asal Cina nan berbasis di Boston, Amerika Serikat, TEMU merupakan salah satu produk dari PDD Holdings Inc., nan juga mengoperasikan platform serupa, Pinduoduo. Menurut Forbes, TEMU nyaris sepanjang tahun 2023 menduduki ranking sebagai aplikasi paling terkenal di App Store. Aplikasi shopping ini juga mendapatkan ketenaran besar di TikTok dengan tagar #temu nan telah ditonton lebih dari 300 juta kali. Dengan semboyan “berbelanja seperti miliarder,” TEMU memanfaatkan iklan Super Bowl untuk menarik perhatian.

Dilansir dari pinduoduo.com, Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Tiongkok nan didirikan pada tahun 2015 oleh Colin Huang, seorang pengusaha dan insinyur perangkat lunak. Awalnya, Pinduoduo berfokus pada industri pertanian dengan tujuan membantu petani menjual hasil panen mereka secara daring. Perusahaan ini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu pemain utama dalam pasar e-commerce Tiongkok.

Seperti nan dilansir dari Forbes, pada tahun 2018, Pinduoduo menghadapi tantangan serius mengenai kebijakan platformnya. Perusahaan tersebut menanggapi laporan mengenai toko dan iklan nan melanggar kebijakan mengenai pornografi dan kekerasan dengan menutup toko-toko tersebut dan menghapus iklan nan bersangkutan. Selain itu, pada Januari 2019, Pinduoduo melaporkan pencurian oleh peretas nan mengeksploitasi celah dalam sistem mereka, mencuri voucher senilai puluhan juta Yuan.

Selama lockdown awal COVID-19 pada tahun 2020, Pinduoduo meluncurkan inisiatif untuk mendukung petani dengan memungkinkan mereka menjual hasil panen secara daring. Inisiatif ini termasuk peluncuran Duo Duo Maicai, sebuah jasa nan memungkinkan konsumen memesan bahan makanan untuk diambil di letak tertentu.

Pinduoduo mengalami pertumbuhan nan signifikan dengan menghasilkan nilai peralatan dagangan kotor (GMV) sebesar RMB 2,44 triliun (US$383 miliar) pada tahun 2021. Pada September 2022, perusahaan ini memperluas jangkauannya ke pasar internasional dengan meluncurkan TEMU, aplikasi e-commerce di AS nan merupakan bagian dari PDD Holdings Inc.

Pinduoduo menanggapi dengan membubarkan tim teknisi nan terlibat dan memindahkan sebagian besar dari mereka ke TEMU. Enam tim keamanan siber dari beragam negara, termasuk Tiongkok, mengidentifikasi aplikasi ini sebagai potensi malware. Laporan dari Kaspersky Labs mengungkapkan bahwa beberapa jenis aplikasi Pinduoduo mengandung kode rawan nan mengeksploitasi kerentanan Android dan mengakses info pengguna.

Pinduoduo juga dikenal dengan strategi promosi garang dan potongan nilai besar-besaran. Aplikasi ini sering menawarkan potongan nilai hingga 70-90 persen dibandingkan dengan pesaingnya seperti Amazon. Selain itu, TEMU juga meluncurkan kampanye iklan besar-besaran, termasuk bekerja-sama dengan selebriti dan menggelontorkan biaya besar untuk promosi.

MYESHA FATINA RACHMAN I ANDIKA DWI 

Pilihan Editor: Mengenal Aplikasi TEMU dari Cina nan Disebut Menteri Teten Ancam Produk Lokal

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis