TEMPO.CO, Jakarta - Simon Aloysius Mantiri secara resmi menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Simon ditunjuk langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada hari ini, Senin, 4 November 2024. Lalu, siapa Simon Aloysius Mantiri ini?
Dikutip dari laman resmi Pertamina, sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Simon menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen di perusahaan itu. Hal tersebut ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 Pertamina nan digelar pada 10 Juni 2024.
“Kementerian BUMN selaku pemegang saham memutuskan melakukan perubahan pada susunan Dewan Komisaris Pertamina,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis.
Kala itu, Simon Mantiri menempati posisi Komisaris Utama Pertamina nan kosong setelah ditinggalkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2 Februari 2024 lalu. Hal tersebut lantaran Ahok mundur dari jabatannya agar dapat berkampanye pada pemilihan presiden tahun 2024 untuk calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Lebih lanjut, Simon Aloysius Mantiri diketahui merupakan orang dekat Presiden Prabowo Subianto nan berkedudukan krusial dalam Pilpres 2024 lalu. Simon juga merupakan salah satu personil Tim Kampanye Nasional (TKN), serta petinggi Partai Gerindra sekaligus Wakil Bendahara TKN.
Berdasarkan laman resmi LinkedIn milik Simon Aloysius Mantiri, dia pernah menjabat sebagai Personal Assistant CEO PT Nusantara Energy. Perusahaan tersebut diketahui milik Prabowo nan sekarang membawahi 27 anak perusahaan lain nan bergerak di bagian tambang batubara, kelapa sawit, hingga perkebunan.
Saat ini Simon Aloysius Mantiri secara resmi diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina. Dia ditunjuk langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Keputusan itu diambil melalui RUPS nan dilakukan Kementerian BUMN pada hari ini, Senin, 4 November 2024.
Iklan
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan, pengangkatan serta pemberhentian dewan dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina, merupakan kewenangan pemerintah sebagai pemegang saham nan diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan nan ada,” ujar Fadjar di Jakarta, Senin, 4 November 2024, seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Fadjar mengatakan, keputusan RUPS itu tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024. Dia berujar, Surat Keputusan tersebut berisi tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, nan menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen, dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina.
Raden Putri berkontribusi dalam penulisan tulisan ini
Pilihan Editor: Nasib Utang Rp 8,79 Triliun Akan Diputuskan Hari Ini, Apa Saja Manuver Bakrie Hadapi PKPU?