Program 3 Juta Rumah Dimulai, Pengamat Usulkan Revitalisasi Rumah Tradisional di Pedesaan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Jogja, mengatakan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait tidak perlu terburu-buru dalam mengeksekusi program 3 juta rumah. Ia mengatakan, rencana induk untuk pengadaan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan kudu dimatangkan.

Khusus rumah di pedesaan, Nirwono mengusulkan agar pemerintah konsentrasi pada pembangunan kembali alias revitalisasi rumah tradisional. Ia berujar, arsitektur tradisional krusial dipertahankan. “Itu bakal lebih berkelanjutan. Saya memandang ini menjadi  peluang besar,” kata Nirwono kepada Tempo, Rabu, 6 November 2024.

Menurut Nirwono, pembangunan kembali rumah tradisional bisa menjadi potensi wisata di pedesaan. Dengan begitu, ada kesempatan ekonomi nan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Karena itu, Nirwono juga menyarankan agar pembangunan ini tidak diserahkan ke developer tetapi ke masyarakat. Sebab, hanya penduduk lokal nan memahami arsitektur tradisional masing-masing.

“Pengembang, lantaran mengejar sasaran angka, akhirnya membangun rumah nan tipikalnya sama. Atap genteng, lantai keramik,” ujar Nirwono. Sementara, di sejumlah wilayah di tanah air, seperti Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Papua, rumah tradisional tidak dibangun dengan konsep demikian.

Dalam konteks pembangunan rumah tradisional ini, Nirwono mengatakan, pemerintah dan developer bisa berkedudukan sebagai pendamping. “Diarahkan soal sanitasi, sirkulasi udara nan baik, dibantu akses listrik,” ujar Nirwono.

Oleh lantaran itu, Nirwono mengatakan, pemerintah tidak perlu terlalu terburu-buru. Di masa awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini, kata Nirwono, Menteri PKP Maruarar bisa mengambil waktu satu tahun untuk mematangkan program dan membentuk rencana induk. Rencana induk krusial untuk menyamakan persepsi pemerintah pusat dengan pemerintah wilayah sehingga memudahkan eksekusi program.

“Jangan buru-buru. Jawab dulu pertanyaan dasarnya, apa tujuan akhir program 3 juta rumah?” kata Nirwono.

Sejak dilantik menjadi Menteri PKP, Marurarar Sirait namalain Ara, sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengeksekusi program 3 juta rumah nan dijanjikan Presiden Prabowo sejak kampanye Pilpres 2024. Dia meminta lahan koruptor nan disita Kejaksaan Agung hingga menggandeng pengusaha untuk membangun rumah.

Bahkan, Marurarar Sirait sudah meresmikan proyek pertama berupa pembangunan 250 unit rumah cuma-cuma di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Jumat, 1 November 2024. Pembangunan rumah ini digarap PT Agung Sedayu Group di atas  lahan 2,5 hektare sumbangan PT Bumi Samboro Sukses. Ara menyatakan pihaknya memang menodorong gotong royong untuk menyukseskan program 3 juta rumah.

Sementara, Marurarar Sirait belum menyiapkan sasaran penerima maupun skema penyaluran. Namun dalam seremoni peresmian proyek itu, Ara mengatakan penyaluran rumah cuma-cuma bakal diprioritaskan untuk masyarakat nan belum punya rumah. Ia juga mengatakan mau sasaran penerima nan heterogen. Mulai dari personil TNI nan belum punya rumah, polisi pangkat rendah, ASN golongan bawah, guru, serta beragam komponen masyarakat lainnya.

“Sambil dibangun,  kami siapkan dengan baik,” ujar Marurarar Sirait. “Kalau dibilang perencanaan kurang, saya terima. Tapi jika nunggu, kudu sampai berapa bulan.”

Adapun Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan pemerintah tetap menyiapkan info penerima nan lebih akurat. Selain merujuk pada info Badan Pusat Statistik (BPS), pihaknya mau menggunakan info registrasi sosial ekonomi alias Regsosek milik Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Selain itu, meminta pendataan dari pemerintah daerah. 

“Data nan jeli bakal mengurangi potensi salah  sasaran,” ujar Iwan ketika ditemui usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rabu malam, 6 November 2024.

Pilihan Editor: Bitcoin Pecahkan Rekor Tertinggi di Harga Rp1,2 Miliar Usai Donald Trump Menang Pilpres AS

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis