TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal meluncurkan program quick win alias Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk 2025, dengan anggaran nan meningkat menjadi Rp 121 triliun, naik dari sebelumnya Rp 113 triliun. Program quick win ini dirancang sebagai inisiatif nan dapat dicapai dalam waktu satu tahun.
Kenaikan anggaran untuk PHTC ini diumumkan oleh Kementerian Keuangan, sebagai hasil pembahasan dalam rapat panitia kerja (Panja) B DPR RI. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal, Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp 8 triliun bakal dialokasikan untuk penanganan tuberkulosis (TBC).
Daftar program quick win nan disahkan DPR
Berikut adalah rincian program unggulan Prabowo-Gibran beserta alokasi anggarannya nan telah disetujui oleh DPR RI:
- Program Makan Siang Bergizi Gratis dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
- Pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk cek tekanan darah, gula darah, rontgen, dan skrining penyakit katastropik, dengan anggaran Rp 3,2 triliun.
- Peningkatan kualitas rumah sakit di wilayah dari jenis D ke jenis C, serta pengadaan sarana, prasarana, dan perangkat kesehatan, dengan anggaran Rp 1,8 triliun.
- Renovasi sekolah nan mencakup ruang kelas, mebel, dan akomodasi MCK (mandi, cuci, kakus) di 22 ribu sekolah, dengan anggaran Rp 20 triliun.
- Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi, dengan anggaran Rp 4 triliun.
- Pembangunan lumbung pangan nasional melalui intensifikasi lahan pertanian seluas 80 ribu hektare dan pembuatan sawah baru seluas 150 ribu hektare, dengan support sarana dan prasarana, nan dialokasikan Rp 15 triliun.
Ketua Banggar DPR: kita harapkan menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja
“Kita harapkan program quick win presiden terpilih mempercepat kualitas SDM (sumber daya manusia) nan tetap tertinggal. Kebijakan ini juga kita harapkan menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja nan kian kompetitif,” ujar Said.
Iklan
Banggar DPR RI juga sepakat untuk memberikan keleluasaan dalam realokasi anggaran untuk kebutuhan kementerian dan lembaga baru, lantaran penyusunan tersebut merupakan kewenangan konstitusional presiden dan wakil presiden terpilih.
Analis: mempengaruhi emiten dan sektor saham
Para analis memprediksi bahwa program quick win bakal mempengaruhi beberapa emiten dan sektor saham. Program-program tersebut, dengan total biaya mencapai Rp121 triliun, direncanakan untuk dilaksanakan setelah pelantikan hingga 2025.
Kiswoyo Adi Joe, Kepala Investasi di Nawasena Abhipraya Investama, beranggapan bahwa sektor nan paling sigap merasakan akibat dari program quick win Prabowo Subianto adalah emiten produsen susu dan peternakan. Menurutnya, program nan mengenai dengan pangan bakal lebih sigap terealisasi. “Sektor konsumen ini kan kebutuhannya besar. Program makan bergizi cuma-cuma sepertinya sudah dipersiapkan dengan baik,” kata Kiswoyo saat dihubungi Tempo, Rabu, 16 Oktober 2024.
Salah satu program quick win Prabowo Subianto adalah program makan bergizi cuma-cuma dengan anggaran Rp 71 triliun, nan bakal mencakup 15,42 juta orang di 514 kabupaten/kota.
Kiswoyo Adi Joe memperkirakan bahwa emiten seperti PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ), PT Garudafood (GOOD), dan PT Indofood Sukses Makmur (ICPB) bakal terdampak oleh program ini. Kiswoyo memproyeksikan bahwa nilai saham ICPB bakal mencapai level 13.000 dan ULTJ di nomor 2.000 pada akhir 2024.
Selain itu, program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma nan mencakup tes tekanan darah, gula darah, rontgen, dan skrining penyakit katastropik, dengan anggaran Rp 3,2 triliun, juga diperkirakan berakibat pada emiten di sektor kesehatan dan laboratorium. Pemerintah mendatang berkomitmen menurunkan nomor tuberkulosis (TBC) menjadi 272 per 100.000 penduduk.
Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, beranggapan bahwa banyak saham nan telah ter-price in alias mengalami kenaikan nilai lantaran terafiliasi dengan program Prabowo-Gibran, apalagi sebelum kabinet baru dilantik pada 20 Oktober 2024. “Sebagian sudah sejak lama ter-price in,” kata Nafan pada Rabu.
SUKMA KANTHI NURANI | NABILA AZZAHRA A | MELYNDA DWI PUSPITA | HAMMAM IZZUDDIN
Pilihan Editor: Mengenal Program Quick Win Prabowo Berbiaya Rp113 Triliun Termasuk IKN