TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail menyebut perusahaan nan dipimpinnya pada 2023 menyetor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp4,2 triliun ke kas negara. “Penerimaan negara nan kami setorkan itu dari pajak sebesar Rp3,4 triliun dan nan non-pajaknya (PNBP) Rp 4,2 triliun,” katanya saat RDP dengan Komisi VI DPR nan dilansir dari laman Youtube Komisi VI DPR RI Channel di Jakarta.
Arsal mengungkapkan total produksi batu bara pada tahun 2023 tercatat sebesar 41,94 juta ton, meningkat 12,94 persen dibandingkan tahun 2022. Begitu pula untuk volume pikulan batu bara juga mengalami peningkatan di tahun 2023. Total volume pikulan batu bara tercatat mencapai 32,42 juta ton, meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2022.
Sementara dari sisi penjualan batu bara sepanjang tahun 2023, lanjutnya, perusahaan telah menetapkan dengan total volume sebesar 36,97 juta ton. Penjualan sebesar itu naik 17 persen dibandingkan tahun 2022. “Untuk keahlian untung rugi kami sampaikan bahwa sepanjang tahun 2023 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp38,49 triliun. Ini mengalami penurunan sebesar Rp4,16 triliun alias 9,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya nan sebesar Rp42,65 triliun,” ujar Arsal.
Dia menjelaskan, penurunan pendapatan seiring dengan melemahnya nilai batu bara dunia. Kondisi ini menjadi aspek utama nan mendorong penurunan keahlian pendapatan di tahun 2023. “Untuk untung tahun melangkah di 2023 nan dapat didistribusikan kepada pemilik entitas tercatat sebesar Rp6,11 triliun. Ini mengalami penurunan sekitar Rp6,46 triliun alias 51,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya nan Rp12,57 triliun,” jelasnya.
Ia menyebut secara rasio untung bersih terhadap pendapatan upaya tahun 2023 adalah 15,86 persen. Data itu juga menurun jika dibandingkan tahun 2022 nan mencapai 29,47 persen.
Iklan
Sementara itu, dari sisi total aset perusahaan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp38,77 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp6,59 triliun alias 14,54 persen dibanding tahun 2022 nan tercatat sebesar Rp45,36 triliun.
Arsal juga mengatakan total liabilitas perusahaan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp17,20 triliun, meningkat Rp0,76 triliun alias 4,61 persen dibandingkan tahun 2022 nan sebesar Rp16,44 triliun
Lebih lanjut Arsal mengatakan posisi finansial konsolidasi Bukit Asam tahun 2023 tetap berada pada posisi nan baik. Meski begitu secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya “Perseroan mencatat penurunan aset sebesar 14,54 persen, peningkatan liabilitas sebesar 4,61 persen dan peningkatan ekuitas sebesar 25,43 persen,” kata Arsal.
Pilihan editor: Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka