TEMPO.CO, Jakarta - PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi melakukan penawaran umum perdana saham alias IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 November 2024. Perusahaan nan bergerak di bagian perdagangan komoditas tambang, jasa pikulan laut, dan jasa pertambangan ini menawarkan 300 juta saham dengan nominal Rp100 per saham.
Jumlah saham nan ditawarkan tersebut setara 15,02 persen dari modal nan ditempatkan dan disetorkan penuh. Harga final nan bakal ditetapkan oleh DAAZ adalah Rp880 per saham. Direktur Utama DAAZ, Mahar Atanta Sembiring mengatakan pihaknya sukses memperoleh tambahan modal sebesar Rp264 miliar selama masa pemawaran umum pada 1 hingga 7 November 2024.
“Permintaan saham DAAZ mengalami oversubscription sebanyak 323 kali. Hal ini merupakan bukti IPO Perseroan mendapatkan respon nan sangat positif dari pasar,” ujarnya di Gedung BEI, Senin, 11 November 2024 dilansir dari YouTube IDX.
Dana nan diperoleh dari penawaran umum ini bakal digunakan untuk modal kerja perseroan dan perusahaan anak. Rencananya sebanyak 33,34 persen bakal digunakan untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja Perseroan dan sebanyak 66,66 persen bakal disalurkan melalui pinjaman digunakan untuk pembelian batubara, pembelian bahan bakar solar dan modal kerja di perusahaan anak.
Mahar mengatakan, saat berdiri pada 2009 perusahaan ini konsentrasi pada perdagangan komoditas batubara. Namun, seiring berjalannya waktu DAAZ melakukan diversifikasi upaya sehingga sekarang bergerak di perdagangan komoditas batubara, nikel, dan bahan bakar diesel. Selain itu, juga mempunyai lini upaya di jasa pikulan laut, dan jasa pertambangan. “Salah satu katalis dari pertumbuhan dan diversifikasi upaya kami adalah program hilirisasi dan industrialisasi pemerintah, terutama untuk mineral nikel,” ujarnya.
Saat ini, DAAZ beraksi di seluruh wilayah Indonesia, didukung lebih dari 800 tenaga kerja di beragam wilayah operasi. Mahar mengatakan bakal konsentrasi pada pertumbuhan nan berkelanjutan, pengembangan jaringan bisnis, serta penemuan di sektor perdagangan, jasa pikulan laut, dan jasa pertambangan.
Per 30 April 2024, DAAZ tercatat mempunyai total aset senilai Rp3,4 triliun dengan total liabilitas sebesar Rp2,1 triliun Sementara itu, pendapatan usahanya sebesar Rp2,5 triliun dengan untung bersih Rp84 miliar.