TEMPO.CO, Jakarta - Raffi Ahmad menyatakan mundur dari proyek pembangunan resort, vila, dan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta. Proyek nan diumumkan sejak Desember tahun lampau itu telah menuai banyak kritik lantaran dinilai berakibat jelek bagi lingkungan sekitarnya.
Suami Nagita Slavina itu pun ikut dikritik lantaran terlibat dalam proyek beach club Gunung Kidul. Menanggapi perihal itu, Raffi Ahmad akhirnya angkat bicara. Lewat video nan diunggah di IG @raffinagita1717, dia menyatakan menarik diri dari proyek beach club di Gunungkidul nan sekarang sedang jadi kontroversi. "Pada momen ini, saya mau menyampaikan pernyataan mengenai dengan buletin nan sedang ramai dibicarakan mengenai proyek di Gunungkidul," kata Raffi nan sedang berada di Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji pada Selasa malam, 11 Juni 2024.
Dalam videonya, Raffi mengaku memahami kekhawatiran masyarakat atas pembangunan proyek beach club. "Saya sebagai penduduk negara Indonesia nan alim hukum, saya juga mengerti bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dari masyarakat mengenai proyek ini nan belum sejalan dengan peraturan nan berlaku," lanjutnya dalam video berdurasi 1 menit 18 detik itu.
Raffi menyatakan bahwa dia bakal mundur dari proyek pembangunan resort hingga beach club di Gunungkidul. Menurut dia, segala upaya nan dia jalani kudu mengikuti patokan nan berlaku.
"Dengan ini, saya menyatakan bakal menarik diri dari keterlibatan saya dalam proyek ini. Karena bagi saya apa pun nan saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini wajib sesuai dengan peraturan nan bertindak di Indonesia terutama kudu dapat memberikan faedah nan baik untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Raffi Ahmad sekali lagi menjelaskan bahwa jika upaya nan dia jalani tidak memberikan faedah bagi masyarakat, maka dia tidak bakal ragu menarik diri dari proyek upaya nan sedang dia jalankan.
"Jika perihal ini memang belum memberikan faedah serta dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan, saya bakal menarik diri dari proyek ini. Saya berambisi pernyataan nan saya sampaikan dapat memberikan kejelasan mengenai buletin ini," kata Raffi di akhir video.
Iklan
Diketahui, Raffi Ahmad berencana membangun beach club di tebing Pantai Krakal, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Namun proyek ambisius berjulukan Bekizart itu dinilai berpotensi merusak lingkungan alam area karst dan tak terlalu memberi akibat ekonomi penduduk lokal. Proyek ini terdiri dari resort, vila, dan beach club dengan letak nan menghadap ke laut. Namun,
Rencana Raffi Ahmad itu pun mendapat kecaman dari masyarakat hingga pemerhati lingkungan. Bahkan sejak peletakan batu pertama pada akhir 2023 lalu, beach club nan rencananya dilengkapi hotel dan 300 vila mewah di pinggir pantai itu mendapat kecaman dari masyarakat hingga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta.
Hingga akhirnya muncul petisi untuk menolak pembangunan resort Raffi Ahmad telah ditandatangani oleh lebih dari 44 ribu orang. Petisi berjudul "Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul!" itu dibuat oleh Muhammad Raafi pada 21 Maret 2024.
Dalam pernyataannya, Raafi mengaku tidak sepakat dengan pembangunan beach club di Kabupaten Gunungkidul nan dinilai mempunyai akibat negatif terhadap Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. "Itu area lindung geologi, nan harusnya enggak boleh dibangun apa-apa," tulis Raafi dalam petisinya.
Dia juga menuliskan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta juga menyebut potensi akibat negatif dari pembangunan resort di Gunungkidul berupa kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, banjir, dan longsor.
RIZKI DEWI AYU | PRIBADI WICAKSONO