TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menunjuk Silverius Oscar Unggul menjadi penasihat utamanya. Penunjukkan itu tertuang di Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Penasihat Utama Menteri Kehutanan Atas Nama Silverius Oscar Unggul.
Raja Juli meneken Keputusan Menteri itu pada Kamis, 2 Januari 2025 di Jakarta. "Menunjuk kerabat Silverius Oscar Unggul sebagai Penasihat Utama Menteri Kehutanan," demikian bunyi keputusan ke satu dikutip dari salinan Keputusan Menteri nan diterima Tempo pada Jumat, 10 Januari 2025.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keputusan tersebut, Raja Juli menilai perlu mengangkat penasihat utama menteri kehutanan untuk memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan kehutanan Indonesia. Silverius Oscar Unggul adalah Ketua Umum Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (YIARI), Raja Juli menganggap Silverius bisa menjalankan tugas tersebut.
Sebagai Penasihat Utama Menteri Kehutanan, Silverius alias nan berkawan disapa Bang Onte mempunyai dua wewenang. Kepada Raja Juli, Silverius kudu memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan pembangunan dan pengelolaan kehutanan Indonesia. Selain itu, Silverius juga bisa melaksanakan tugas lain nan diberikan oleh Menteri Kehutanan.
Menurut Silverius, pemberian kedudukan ini adalah sebuah kehormatan baginya. "Ini adalah kesempatan untuk menerapkan praktik keberlanjutan nan telah saya advokasikan selama ini. Kita kudu melindungi rimba kita, nan tidak hanya krusial bagi ekologi tapi juga bagi masyarakat nan berjuntai padanya," ujar Silverius dalam keterangannya pada Jumat, 10 Januari 2025.
Dengan kerja sama antar sektor, Silverius percaya dia bisa berkedudukan mendorong pembangunan berkepanjangan dan keadilan lingkungan. Lewat pengalaman memimpin lembaga nirlaba nan bergerak di bagian pelestarian primata di Indonesia, dia optimistis posisi barunya ini adalah babak awal dalam upaya pelestarian rimba Indonesia.
Silverius berambisi keterlibatannya dapat memperkuat kebijakan kehutanan berkepanjangan serta mempercepat penyelenggaraan inisiatif lingkungan nan inklusif. "Komitmen ini merupakan langkah krusial bagi Indonesia dalam memimpin perubahan dunia untuk masa depan nan lebih hijau dan lestari," ujarnya.