Rapat dengan DPR, Bakamla Buka Suara soal Imigran Rohingya Masuk RI

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah merespons pertanyaan personil Komisi I DPR RI soal penyelundupan imigran Rohingya masuk wilayah RI, terutama pesisir Sumatra, menggunakan kapal kayu dari laut beberapa waktu terakhir.

Dalam rapat dengan Komisi I DPR, Senin (11/11), Irvansyah mengatakan untuk pengamanan jalur laut, pihaknya menjalin kerjasama dengan TNI AL dan menggelar patroli berbareng di wilayah nan dianggap menjadi pintu masuk bagi pengungsi Rohingya.

"Kalau Rohingya sudah kerjasama dengan TNI AL, di Utara Aceh kita sudah taruh unsur patroli kita di sana dan diatur sektor dan pergantiannya di laut. Dampaknya lumayan, sudah tidak ada nan masuk lagi," kata Irvansyah dalam rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di Aceh Utara, Bakamla juga berkoordinasi dengan TNI AL beroperasi di perairan Laut Natuna Utara.

Irvansyah menyampaikan Bakamla dengan TNI AL senantiasa berkoordinasi agar kapal patroli tak pernah tidakhadir dari wilayah-wilayah tersebut.

Ia menjelaskan Bakamla dengan TNI AL pun secara bergantian berjaga di perairan Laut Natuna.

"Walaupun kapalnya sedikit. Tapi kudu selalu ada di laut kita gantian dengan AL, kapan Bakamla ke laut, kapan AL ke laut, kapan istirahat, kapan perbaikan kapalnya," ujar dia.

Pertemuan dengan Coast Guard China

Usai menghadiri rapat berbareng Komisi I DPR tersebut, Irvansyah mengatakan pihaknya telah mengagendakan pertemuan dengan China Coast Guard (Penjaga Pantai China) untuk membahas kerja sama seputar keamanan laut.

Namun, dia memastikan tidak bakal ada pembahasan mengenai masalah Laut China Selatan. Pertemuan dengan China Coast Guard bakal membicarakan soal patroli bersama.

Sejauh ini, kata Laksdya TNI Irvansyah, Bakamla RI dengan China Coast Guard lebih sering berjumpa di laut saat sama-sama menjaga keamanan. Dia lantas mengagendakan agar pertemuan itu digelar akhir November alias awal Desember 2024.

"Kami 'kan sudah sering ketemu di laut, sekarang berjumpa di darat. Semua masalah tidak bakal selesai jika enggak berjumpa ngobrol," kata Irvansyah setelah menghadiri rapat berbareng Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, kerja sama nan bakal diajukan dengan China Coast Guard dalam perihal latihan-latihan berbareng alias menjalin kerja sama pendidikan.

Irvansyah mengatakan Bakamla mau terus meningkatkan kapabilitas dan kapabilitas untuk keamanan laut, terlebih lagi jumlah personel Bakamla saat ini tidak banyak.

Menurutnya agenda pertemuan dengan Coast Guard China itu selaras dengan poin-poin pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping. Dalam poin pembicaraan itu, ada pembahasan tentang pertahanan dan keamanan laut.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo berpesan agar kekuatan Bakamla kudu terus ditingkatkan, baik dari kekuatan personel hingga organisasinya. Namun, untuk 100 hari program kerja, pihaknya bakal meningkatkan patroli di laut.

"Bakamla core business-nya itu patroli di laut. Selama 100 hari kami tingkatkan patrolinya dan kami tingkatkan unsurnya dengan melaksanakan patroli di daerah-daerah nan dianggap strategis dan kerawanannya cukup tinggi," kata dia.

(mnf, Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional