CNN Indonesia
Senin, 06 Mei 2024 01:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan berlindung di masjid-masjid setempat sebagai tempat pengungsian darurat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan para korban mengungsi lantaran rumah mereka rusak dan akses jalan ke pemukiman tetap terisolasi akibat banjir dan tanah longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setidaknya saat ini tercatat ada 155 orang korban nan mengungsi ke tiga masjid berbeda," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di keterangan resminya, Minggu (5/5), diberitakan Antara.
Ratusan pengungsi ini hanya sebagian mini dari total terdata 3.479 family nan terdampak musibah sejak Jumat (3/5).
"Sementara sebagian korban nan lainnya mengungsi ke rumah kerabat. Tim campuran hingga saat ini tetap melakukan pendataan di lapangan serta pemindahan penduduk terdampak," katanya.
Tim campuran saat ini tetap berupaya menyalurkan support logistik ke para korban. Pendistribusian ini menghadapi tantangan hujan intensitas sedang dan lebat nan mengguyur.
BNPB mengharapkan adanya support perangkat berat untuk membuka akses jalan nan tertimbun longsor sehingga memudahkan penyaluran support kepada para korban.
Sejauh ini banjir dan tanah longsor di Luwu telah menewaskan 11 orang. Pemutakhiran info terakhi dilakukan usai tim SAR campuran menemukan jenazah anak 8 tahun saat menyisir Sungai Suli di Kecamatan Latimojong.
Bencana ini melanda di 13 kecamatan, ialah Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Belopa Utara.
(fea)
[Gambas:Video CNN]