RDTR DKI Jakarta Berbasis Digital Dinilai Berhasil Datangkan Investor

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Yuliot Tanjung menilai pemerintah DKI Jakarta sukses membikin terobosan nan memudahkan investasi masuk. Di antaranya terobosan berupa Rencana Detail Tata Ruang alias RDTR DKI Jakarta berbasis digital.

"Salah satu wilayah nan RDTR digital terlengkap itu DKI Jakarta," kata Yuliot di Hotel Raffles Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam, 31 Juli 2024. Sehingga penanammodal nan mau berinvestasi, kata Yuliot, tak perlu proses verifikasi lantaran tata ruangnya telah sesuai dengan sistem dan secara otomatis perusahaan bisa mendapatkan perizinannya.

Dengan sistem RDTR digital itu, misalnya, kata Yuliot, Usaha Mikro Kecil Menengah alias UMKM di sektor rendah dengan mudah mengurus dan mendapatkan perizinan perusahaannya. "Tidak sampai lima menit masuk ke dalam sistem sudah bisa diberikan perizinan perusahaan," ujar dia.

Terobosan kedua nan dilakukan DKI Jakarta adalah sistem jasa antar-jemput. Pelaku upaya bisa melakukan pengajuan publikasi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dengan menyiapkan sejumlah berkas dan bakal dijemput, lampau diperiksa oleh tim penilai teknis. Tim itu bakal memverifikasi kekurangan berkas tersebut. "Hasil dari persetujuan gedung gedung itu diantar lagi ke pelaku usaha," ucap dia.

Selanjutnya, Yuliot mengatakan, penanammodal nan melakukan aktivitas investasi memerlukan support infrastruktur. Dia menjelaskan, untuk menarik penanammodal nyaman berinvestasi ke DKI Jakarta maka perlu perbaikan infrastruktur. Baik itu jalan, air bersih, maupun sarana prasarana lain telah dibenahi oleh penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. 

Iklan

Yuliot mengatakan, apa nan dilakukan oleh DKI Jakarta untuk menarik investasi bakal menjadi contoh bagi wilayah lain nan mau menarik investasi. Karena investasi, kata dia, bisa mengalir antar-daerah dan dapat mengalir dari luar ke dalam. "Jadi kami berambisi DKI Jakarta sebagai pintu gerbang ekonomi dan investasi di Indonesia," kata dia. "Kita harapkan DKI Jakarta ke depan menjadi ibu kota bisnis."

Heru Budi mengatakan, realisasi investasi di DKI Jakarta mencapai 166,7 triliun, itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 95,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 71,5 triliun. Realisasi investasi di 2024 sebesar 120,4 triliun alias 60 persen dari sasaran nasional. "Dengan Realisasi PMDN tertinggi secara nasional," ucap Heru Budi.

Pilihan Editor: Edisi Khusus 10 Tahun Jokowi: Pekerja Celaka lantaran UU Cipta Kerja

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis