CNN Indonesia
Jumat, 03 Mei 2024 15:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi rencana Prabowo Subianto yang disebut bakal membentuk 'Presidential Club' dengan personil para mantan Presiden Republik Indonesia (RI).
Ari belum membeberkan perincian respons mengenai setuju tidaknya Presiden Joko Widodo alias Istana terhadap rencana itu. Namun menurutnya, silaturahmi antara mantan dan pemimpin negara Indonesia merupakan sebuah perihal nan penting.
"Ada alias tidak adanya Presidential Club, presiden dan semua mantan presiden sangat krusial untuk bersilaturahmi," kata Ari dalam keterangannya, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Presiden Jokowi selama ini terus berupaya melakukan silaturahmi antar tokoh bangsa demi kemajuan Indonesia masa sekarang dan di masa nan bakal datang.
"Itu pula nan dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa," ujar Ari.
Rencana pembentukan Presidential Club diungkapkan Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak.
"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya, [isinya] semua mantan Presiden kita nan tetap ada," kata Dahnil, Jumat (3/5).
Dahnil menjelaskan Presidential Club mau dibentuk agar para mantan presiden bisa tetap rutin berjumpa dan berbincang tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
Dengan begitu silaturahmi kebangsaan tetap terjaga di antara mereka dan menjadi teladan.
Dahnil mengatakan Prabowo berambisi para pemimpin di Indonesia selalu kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik nan ada.
(khr/bmw)
[Gambas:Video CNN]