TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berjumpa dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan, London, membahas sejumlah kerja sama di bagian ekonomi dan perdagangan.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga nan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di London, pada Senin, 30 April 2024 lalu.
Penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan nan dibahas antara lain adalah kemajuan Komite Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan (joint economic and trade committee alias JETCO) Indonesia- Inggris dan kesiapan pembahasan teknis perdagangan bebas.
"Kami membahas kerja sama ekonomi dan perdagangan, terutama kemajuan JETCO, pendapat kerja sama perdagangan bebas, aksesi Indonesia sebagai personil organisation for economic co-operation and development (OECD) dan kerja sama regional. Indonesia siap membahas perdagangan bebas dengan Inggris di level teknis," kata Jerry melalui keterangan tertulis, Ahad, 5 Mei 2024.
Greg menilai peran krusial Indonesia dalam comprehensive and progressive agreement for trans-pacific partnership (CPTPP). "Inggris baru saja berasosiasi dengan CPTPP. Bagi Inggris, CPTPP dapat meningkatkan akses pasar dan memfasilitasi perdagangan kedua negara sebagai langkah untuk memperdalam kerja sama ekonomi secara lebih sigap dan efisien," katanya.
Pada pertemuan kedua JETCO tahun lalu, menurut dia, terdapat kemajuan pada pembahasan sektor daya baru terbarukan. Greg menyatakan, Inggris mempunyai kelebihan dan pengalaman dalam daya baru dan terbarukan. Inggris menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama lebih lanjut dalam sektor ini dengan memperhatikan kebijakan subsidi Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands menyatakan bahwa Inggris mempunyai kelebihan dan pengalaman dalam daya bersih. Untuk itu, dia menawarkan kerja sama daya bersih nan sesuai bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Iklan
Penerapan daya bersih nantinya dikaitkan dengan pengelolaan kebijakan subsidi. Ia pun berambisi perdagangan produk susu dan turunannya dalam kerangka JETCO dapat melangkah lancar.
Menanggapi perihal itu, Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia tengah melakukan deregulasi nan menekankan sistem lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya. Upaya tersebut untuk mendukung naiknya permintaan produk susu dan turunannya dengan program pemerintah baru, ialah susu cuma-cuma untuk siswa.
Pada pertemuan itu, Menko Airlangga juga menyampaikan akibat penerapan patokan uji tuntas (due dilligence) Inggris bagi produk kelapa sawit Indonesia serta mengharapkan perlakuan patokan nan adil.
“Saat ini Indonesia menyuarakan ketidaksetujuan penerapan kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan. Indonesia dengan Malaysia mengupayakan pengelolaan soal patokan produk keberlanjutan,” ujar Airlangga seperti dikutip dari Antara.
Kedua menteri juga membahas pendapat kerja sama perdagangan bebas, aksesi Indonesia sebagai personil Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan kerja sama regional.
Pilihan Editor: Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?