Jakarta, CNN Indonesia --
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil (RK) merespons hasil survei Pilgub Jakarta yang menunjukkan dirinya berada di bawah pasangan Pramono-Rano.
Ia mengatakan kontestasi sehat, adu program, serta kedewasaan dalam menyikapi dinamika jauh lebih utama dalam menciptakan suasana kerakyatan nan baik di Indonesia.
"Survei itu instrumen, perangkat ukur untuk membaca mood. nan namanya alat, instrumen, itu kita perlu gunakan dengan bijak. Misalnya pisau, dipakai dengan bijak, bisa bantu kita untuk bikin hidangan enak" kata RK di Jakarta Selatan, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hasil survei selalu naik dan turun. Ia mengatakan setiap lembaga punya langkah berbeda untuk melakukan survei, begitu juga dengan periode survei.
"Saat hasil survei sesuai harapan, kerja sampai garis finis. Kalau belum sesuai harapan, kerja dengan makin semangat, dua kali lipat," katanya.
"Dari sekian banyak survei, nan hasilnya juga macam-macam, benang merahnya ialah di undecided voters nan tetap tinggi. Itu konsentrasi kita semua," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia berambisi ketenangan dan komitmen tim pemenangan setiap paslon untuk menciptakan situasi kondusif dalam Pilgub Jakarta.
"Sekali lagi, survei bukanlah penentu takdir. Takdir itu dijemput dengan kita kerja-kerja maksimal. Setelah menemani Pak Prabowo makan malam nasi padang, ramuan rempahnya makin joss pas makan pakai tangan, kerja-kerja kita jadi semakin semangat," katanya.
Elektabilitas RK-Suswono kalah dari paslon PDIP ialah Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta berasas survei Litbang Kompas terbaru nan dirilis hari ini.
RK-Suswono mempunyai elektabilitas 34,6 persen, sementara Pramono-Rano merengkuh elektabilitas 38,3 persen.
Survei Litbang Kompas digelar melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 800 responden dipilih secara random menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
Survei ini mempunyai tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 3,46 persen. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
(yoa/wis)
[Gambas:Video CNN]