TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan Singapura menjadi negara penanam modal asing terbesar di Indonesia. “Singapura sudah 10 tahun terakhir selalu menjadi penanammodal nomor 1 di Indonesia,” ujar Rosan dalam dalam aktivitas Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan III 2024 dan 10 Tahun Capaian Investasi di Era Presiden Joko Widodo, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Dalam paparannya, Rosan mengatakan, investasi Singapura mencapai US$ 14,35 miliar alias setara Rp 215,25 triliun selama periode Januari hingga September 2024.
Rosan memaparkan, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2024 tumbuh 15,24 persen year on year (yoy) mencapai nilai sebesar Rp 431,48 triliun. Capaian ini lebih tinggi 0,72 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Ia juga menyebut selain Singapura, ada beberapa negara lain nan menjadi penanam modal terbesar di Indonesia. Menurutnya, Hongkong menduduki posisi kedua dengan nilai investasi sebesar US$ 6 miliar, disusul Cina dengan nilai investasi sebesar US$ 5,78 miliar. Sementara Amerika Serikat dan Malaysia berada di urutan keempat dan kelima dengan nilai investasi sebesar US$ 2,82 miliar dan US$ 2,72 miliar.
Pengkategorian investasi ini, kata Rosan, dilakukan berasas negara tempat penanam modal terdaftar. Ia mencontohkan, perusahaan Lotte asal Korea nan mendaftarkan investasi ke Indonesia melalui Malaysia. “Contohnya Lotte Malaysia ini (kami catat) investasinya masuknya dari Malaysia. Tapi sebenarnya dari Lotte, (perusahaan) asal Korea. Tapi lantaran mereka terdaftarnya melalui Malaysia, jadi kami mendatanya melalui Malaysia,” kata dia.
Lebih lanjut, Rosan memaparkan, kebanyakan aliran investasi ini masuk ke sektor industri logam dasar beserta turunannya. Adapun total nilainya mencapai US$ 10,18 miliar alias setara 23,25 persen total penanaman modal asing selaman Januari hingga September 2024.
Iklan
Adapun sektor lain seperti transportasi, gudang, dan telekomunikasi mempunyai nilai investasi US$ 3,97 miliar. Kemudian, sektor pertambangan mempunyai nilai investasi US$ 3,86 miliar. Disusul sektor kimia dan farmasi serta industri kertas dan percetakan mencatat nilai investasi masing-masing US$ 3,22 miliar dan US$2,65 miliar.
Total nomor realisasi tersebut, kata Rosan, juga setara dengan 26,15 persen dari sasaran nan dicanangkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi hingga akhir tahun 2024, ialah sebesar Rp 1.650 triliun. Sedangkan, untuk capaian realisasi investasi sejak Januari hingga September 2024 tercatat tumbuh sebanyak sebesar 19,78 persen year on year (yoy). Pertumbuhannya menyentuh nomor Rp 1.261,43 triliun.
Hanin Marwah berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan editor: Bahlil Lahadalia Kenang Benny Laos: Salah Satu Putra Terbaik Maluku Utara