TEMPO.CO, Jakarta - Mata duit rupiah ditutup menguat 85 poin pada Rabu, 25 September 2024. Penguatan kurs sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan hari ini nan tercatat pada level Rp 15.187 terhadap dolar Amerika Serikat.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan rupiah diprediksi bergerak naik turun pada Kamis, 26 September 2024. “Untuk perdagangan besok, mata duit rupiah naik turun namun ditutup menguat di rentang Rp 15.000 - Rp 15.120 per dolar," ujarnya dalam kajian rutinnya, Rabu, 25 September 2024.
Dari sisi eksternal menurut Ibrahim dolar AS melemah. Pemicunya, sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat alias Federal Reserve (The Fed) bakal memberikan isyarat lebih lanjut tentang suku kembang referensi pada pekan ini. Pimpinam The Fed, Jerome Powell disebut bakal memberikan pidato pada Kamis. Sebelumnya suku kembang 50 pedoman poin alias bps pada pekan lalu.
Selain itu indeks pengukur parameter konsumsi domestik AS alias Personal Consumption Expenditure (PCE) nan bakal dirilis Jumat mendatang juga diharapkan menjadi aspek dalam rencana bank sentral untuk memutuskan tingkat suku bunga.
Iklan
Analis Citi juga mengatakan The Fed kemungkinan bakal menurunkan suku kembang dengan total 125 bps setelah penurunan 50 bps pekan lalu. Perusahaan investasi global, Goldman Sachs, memperkirakan bakal ada penurunan suku kembang 25 bps selama setiap pertemuan dari November hingga Juni 2025.
Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 sebelumnya memutuskan memangkas suku kembang referensi BI dari 6,25 menjadi 6 persen. BI mencatat nilai tukar hingga 17 September 2024 menguat menjadi Rp 15.330 per dolar AS alias menguat 0,78 persen dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Pilihan Editor: Polemik Dualisme Kepemimpinan Kadin, Arsjad Rasjid Ajak Seluruh Anggota Cari Solusi Terbaik