TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024 ditutup melemah, usai pengumuman keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga BI Rate.
Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah turun 65 poin alias 0,40 persen menjadi Rp 16.430 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 14 Juni 2024 sebesar Rp16.365 per dolar AS.
"Bank Indonesia tetap tetap mempertahankan suku bunganya pada level 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, di Jakarta, Rabu.
Keputusan BI untuk menahan suku kembang referensi alias BI Rate di level 6,25 persen sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.
Dari sisi eksternal, mata duit rupiah dibebani oleh sinyal lesunya ekonomi salah satu negara rekanan utama Indonesia, ialah China.
China mempertahankan suku kembang referensi pinjaman (LPR) tidak berubah pada penetapan bulanan pada hari Kamis, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Iklan
Untuk LPR satu tahun dipertahankan pada 3,45 persen, sedangkan LPR lima tahun tidak berubah pada 3,95 persen. Keputusan tersebut menunjukkan laju pemulihan nan tetap belum stabil di negara tersebut.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis, melemah ke level Rp 16.420 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.368 per dolar AS.
ANTARA
Pilihan Editor: Usai Dipanggil Jokowi, Gubernur BI Sebut Tiga Faktor Ini Penyebab Rupiah Kembali Melemah