TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis dibuka turun setelah rilis info permintaan properti Amerika Serikat (AS), ialah penjualan rumah baru, lebih baik dari perkiraan. Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah melemah 36 poin alias 0,24 persen menjadi Rp15.138 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.102 per dolar AS.
"Data permintaan properti AS, ialah Penjualan Rumah Baru AS, menjadi salah satu pendorong utama penguatan dolar AS," kata Kepala Ekonom Bank Permata saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis, 26 September 2024.
Penjualan Rumah Baru AS Agustus 2024 mencatat 716 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 751 ribu tetapi melampaui ekspektasi pasar nan mengantisipasi info bakal turun menjadi 700 ribu. Angka realisasi tersebut mengisyaratkan bahwa permintaan properti AS tidak serendah nan diproyeksikan sebelumnya.
Depresiasi nan cukup besar dari beberapa mata duit dunia juga berkontribusi terhadap tren penguatan dolar AS. Dolar Australia melemah setelah inflasi Agustus 2024 menurun menjadi 2,7 persen year on year (yoy), diikuti oleh penurunan nilai komoditas.
Hal tersebut memicu ekspektasi terhadap pemotongan suku kembang kebijakan nan lebih garang dari bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), dalam waktu dekat. RBA telah mempertahankan suku kembang kebijakan di level 4,35 persen. Dolar Australia terdepresiasi sebesar 1 persen menjadi 0,68.
Sementara itu, Yen Jepang terdepresiasi setelah rilis info penjualan di department store nasional. Data tersebut menunjukkan tren melambat pada Agustus 2024. Yen Jepang melemah 1,06 persen menjadi 144,75.
Iklan
Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok melanjutkan pengumuman stimulusnya, dengan menyatakan bahwa pemerintah bakal membelanjakan 800 miliar Yuan Tiongkok sebagai support likuiditas untuk pasar saham.
Sebagai hasil dari pengumuman itu, lanjut Josua, sentimen akibat meningkat di pasar finansial Asia pada Rabu lantaran optimisme mengenai pemulihan ekonomi Tiongkok membaik, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset berisiko. Josua memprediksi nilai tukar rupiah bakal berada di level Rp15.100 per dolar AS sampai dengan Rp15.225 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Pilihan editor: Jokowi Tak Berkantor Sepenuhnya di IKN, Hanya Kunjungan Kerja Lalu Kembali ke Jakarta