RUPSLB Kimia Farma Bulan Depan Bahas Penjualan Aset dan Perubahan Pengurus

Sedang Trending 3 jam yang lalu

PT Kimia Farma Tbk mengumumkan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa alias RUPSLB pada Senin, 3 November 2025, pukul 14.00 WIB. Dalam keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia, emiten berkode KAEF itu bakal membahas dua acara. Pertama, persetujuan pengalihan/pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset perseroan nan lebih dari 50 persen dari jumlah kekayaan bersih perusahaan. Kedua, perubahan pengurus perseroan.

Sebelumnya, Kimia Farma mengumumkan rencana menjual 38 aset nan terdiri dari gedung dan tanah senilai Rp 2,1 triliun. Langkah pengalihan aset ini disebut bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan.

Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan perseroannya bakal meminta persetujuan RUPSLB pada 3 November 2025 untuk melaksanakan tindakan korporasi ini. “Dengan rencana ini, maka diharapkan perseroan bakal memperoleh biaya kas untuk dapat mendukung aktivitas operasional dan pengembangan upaya perseroan,” katanya. 

Ganti mengatakan pengalihan aset ini merupakan 65,35 persen dari total kekayaan perseroan per 30 Juni 2025 sebesar Rp 3,2 triliun. Dia mengatakan saat ini Kimia Farma sedang menghadapi tantangan pengelolaan modal kerja untuk menjaga keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas. 

Menurut Ganti, Kimia Farma telah mengelola modal kerja, tapi kenaikan suku kembang pinjaman menjadi tantangan bagi perseroan. “Terutama dalam menjaga keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas,” katanya. 

Untuk menghadapi tantangan ini, Ganti mengatakan Kimia Farma melakukan Rencana Restrukturisasi Perusahaan (RRP) untuk mengupayakan stabilitas finansial dan mendukung pertumbuhan bisnisnya. Salah satu strategi sebagaimana RRP adalah melalui pengalihan aset berupa tanah dan bangunan.

Ganti mengatakan Kimia Farma bakal mengalihkan aset ini dengan tiga cara, ialah penawaran umum alias lelang, penawaran terbatas, alias penunjukan langsung. “Dalam perihal penawaran umum alias lelang, penyelenggaraan penawaran umum alias lelang tersebut dapat dilakukan secara berdikari oleh Perseroan nan dilaksanakan oleh Panitia Penjualan, alias dilakukan oleh pejabat lelang nan bekerja di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang,” kata Ganti. 

Pada semester I 2025, Kimia Farma membukukan rugi sebesar Rp 135 miliar. Jumlah itu susut dari kerugian Rp 312 pada periode nan sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan finansial perseroan di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 September 2025, Kimia Farma mencatatkan penjualan bersih Rp 4,3 triliun. Penjualan ini berasal dari pihak ketiga Rp 3,8 triliun dan pihak berelasi Rp 452 miliar.

Sementara itu, penjualan luar negeri dari produk garam kina dan essential oil tercatat sebesar Rp 63 miliar, sedangkan obat dan perangkat kesehatan Rp 316 juta. Sementara, beban pokok penjualan Kimia Farma turun dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 2,8 triliun sepanjang Januari-Juni 2025. Beban upaya tercatat sebesar Rp 1,4 triliun alias turun dari Rp 1,7 triliun pada periode nan sama tahun lalu.

Jumlah liabilitas Kimia Farma saat ini sebesar Rp 11,6 triliun dengan ekuitas Rp 14,9 triliun. Sedangkan aset Kimia Farma hingga 30 Juni 2025 sebesar Rp 14,9 triliun. 

Sepanjang 2024, Kimia Farma mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya nan mencatatkan rugi Rp 2,2 triliun. Pada periode tersebut, Kimia Farma membukukan pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun. Pendapatan ini didorong penjualan pihak ketiga lokal sebesar Rp 8,8 triliun, pihak berelasi Rp 990 miliar, garam kina dan essential oil ke luar negeri Rp 117 miliar, yodium dan derivat Rp 2,1 miliar, dan obat serta perangkat kesehatan Rp 17 miliar.  

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis