TEMPO.CO, Jakarta - Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, mengkritik kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut Said Didu, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, BUMN menjadi terlalu politis.
“Jadi rusaknya BUMN di Indonesia itu lantaran politik. Dan minta maaf aja, tingkat politik nan paling tinggi itu pada saat (BUMN) dipegang Erick Thohir,” ujar Said Didu saat dihubungi, Jumat, 25 Oktober 2024.
Hal tersebut, kata Said, terlihat dari banyaknya petinggi BUMN, baik jejeran dewan maupun komisaris nan berasal dari relawan ataupun tim sukses partai politik. Para relawan ataupun tim sukses partai politik tersebut, dinilai oleh Said tidak mempunyai kompetensi sama sekali untuk mengelola perusahaan BUMN.
“BUMN kan rusak gara-gara masuknya orang-orang tidak qualified ke dalam BUMN lantaran politik. Masuklah relawan, caleg gagal, kan itu kan isinya (BUMN) sekarang,” ucapnya.
Oleh lantaran itu, Said menyarankan agar dibentuk super holding BUMN di Indonesia dibandingkan corak kementerian. Ia apalagi menilai, ada baiknya Kementerian BUMN untuk dibubarkan. Said juga menyebut, wacana pembubaran Kementerian BUMN sendiri sudah ada sejak tahun 2014.
Dengan begitu, kata Said, ketua BUMN bakal diisi oleh orang-orang ahli nan memahami langkah kerja BUMN lantaran tidak ada lagi intervensi politik dalam pemilihan calon dewan alias komisaris BUMN. nan mana saat ini, penunjukan dewan alias komisaris BUMN dilakukan oleh menteri selaku kuasa pemegang saham.
Iklan
Sebelumnya, Erick Thohir sempat menegaskan bahwa BUMN adalah badan upaya milik negara, dan bukan badan upaya milik nenek. Oleh lantaran itu tugas utama BUMN adalah mendukung pertumbuhan upaya untuk semua kalangan dan mensejahterakan masyarakat.
"Juga BUMN memastikan kudu mensejahterakan rakyatnya, lantaran badan upaya milik negara, bukan badan upaya milik nenek lu. Jadi itu tugasnya," kata Erick seperti dikutip Sabtu, 26 Oktober 2024.
Muhamad Hendartyo ikut berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor: Ledakan Pabrik di IMIP Kembali Terjadi, Satu Pekerja Dilaporkan Meninggal