TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik nan juga mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menyebut BUMN saat ini banyak diisi oleh relawan politisi serta calon legislatif (caleg) gagal. Para relawan dan politisi itu menduduki posisi krusial di perusahaan pelat merah tersebut meski tidak mempunyai kompetensi. Menurutnya, perihal ini tidak sehat bagi kelangsungan hidup dari BUMN.
“Komisaris dan dewan merupakan usulan dari tim sukses dan relawan partai politik, nah ini saya bilang ga benar,” ujar Said Didu ketika dihubungi, Jumat, 25 Oktober 2024.
Menurut Said, hal-hal seperti ini bisa terjadi lantaran kuatnya intervensi dan penyelundupan politik ke internal BUMN nan selanjutnya menitipkan orang untuk menjadi pejabat di sana. Hal tersebut bisa terjadi lantaran BUMN dibuat dalam corak kementerian sehingga menjadi lembaga nan kental unsur politis, termasuk dalam perihal pencalonan jejeran dewan dan komisaris.
“BUMN kan rusak gara-gara masuknya orang-orang tidak qualified ke dalam BUMN lantaran politik. Masuklah relawan, caleg gagal, kan itu kan isinya (BUMN) sekarang,” ucapnya.
Oleh lantaran itu, Said menilai ada baiknya Kementerian BUMN dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk super holding BUMN. Dengan begitu, kata Said, ketua BUMN bakal diisi oleh orang-orang ahli nan memahami langkah kerja BUMN.
Iklan
Pimpinan superholding tersebut nantinya bakal dibuat bertanggung jawab langsung ke presiden. Dimana superholding BUMN tersebut tetap bakal setingkat kementerian. Hanya saja tidak dibuat dalam corak kementerian untuk menghindari politisasi BUMN.
“Langsung membubarkan Kementerian BUMN dan nan tinggal adalah superholding. Dan Dirut superholding jabatannya adalah kedudukan langsung di bawah presiden tapi setingkat menteri,” kata mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.
Sebelumnya ramai dikabarkan bahwa badan nan baru dibentuk oleh Prabowo Subianto, ialah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara). BP Investasi Danantara bakal diproyeksikan sebagai cikal bakal superholding dari perusahaan-perusahaan BUMN nan merujuk konsep Temasek Holdings Limited di Singapura.
Pilihan Editor: Ledakan Pabrik di IMIP Kembali Terjadi, Satu Pekerja Dilaporkan Meninggal