Sambut Peserta AZEC, Bahlil Janjikan Pengurangan Emisi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting di Jakarta, Selasa malam, 20 Agustus 2024, alias sehari pasca pelantikannya sebagai Menteri ESDM. Adapun AZEC merupakan inisiatif pengurangan emisi nan diluncurkan pada KTT G20 di Bali pada 14 November 2022 oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Untuk mencapai emisi nol bersih merupakan tujuan kita berbareng dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Indonesia ke depan pada tahun 2050-2060 kudu sudah mencapai satu titik nan lebih baik," ujar Bahlil dalam sambutannya, dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM.

Bahlil juga mengatakan, Indonesia mempunyai potensi besar dalam daya terbarukan. Namun, sebagai negara berkembang, Indonesia tetap terkendala teknologi dan pembiayaan. Karena itu, menurut Bahlil, perlu adanya sinergi dengan negara-negara maju nan sudah mempunyai teknologi.

Sebagai informasi, pertemuan AZEC 2nd Ministerial Meeting bakal menghasilkan beberapa hasil penting, antara lain The 2nd AZEC Ministerial Joint Statement, publikasi Memorandum of Understanding (MoU) proyek AZEC baru dan peluncuran Asian Zero Emission Center. Selain itu, bakal diselenggarakan pula AZEC Business Forum nan bermaksud untuk menggalang partisipasi badan upaya dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kerjasama di masa depan.

"Saya percaya dan percaya lewat forum ini besok kita bakal bisa berbincang untuk melahirkan gagasan-gagasan nan konstruktif untuk melakukan kerjasama dan kerjasama nan baik dan saling menguntungkan," ujar Bahlil. 

Bahlil resmi menjabat Menteri ESDM, menggantikan Arifin Tasrif, usai dilantik Presiden Jokowi pada Senin, 19 Agustus 2024. Menjabat di dua bulan sisa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, rumor transisi daya menjadi salah satu pekerjaan rumah alias PR nan mesti diselesaikan Bahlil. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan program pengembangan daya terbarukan untuk transisi daya nan sudah digarap oleh Kementerian ESDM di masa kepemimpinan Arifin Tasrif kudu ditindaklanjuti oleh Bahlil. Salah satunya mengakhiri masa operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) nan tak layak menurut Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022.

Iklan

Fabby juga meminta Bahlil mendorong penerapan kendaraan listrik, serta percepatan daya terbarukan melalui pengaturan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) genting dan PSN PLTS genting 3,6 GW di 2025. Ia berambisi komitmen transisi daya menuju NEZ di 2060 alias lebih awal dapat dilanjutkan dan upaya untuk mencapai sasaran daya terbarukan 23 persen di 2025 diperkuat di masa kepemimpinan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM nan baru.

"ajian IESR menunjukkan seluruh PLTU kudu dihentikan secara berjenjang sebelum 2045, untuk selaras dengan tujuan pembatasan pemanasan dunia sebesar 1,5 derajat Celcius sesuai Persetujuan Paris," kata Fabby. "Langkah ini bakal mempercepat penetrasi daya terbarukan nan kudu mencapai 40 persen dalam bauran daya primer di tahun 2030."

Pilihan Editor: Daftar Formasi CPNS KKP 2024 untuk Lulusan SMA hingga S2 dan Kisaran Gajinya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis